Bahasa yang kita ucapkan dari tutur kata yang keluar merupakan cermin pribadi yang kita punya. Setiap kata, ungkapan dan tata bahasa yang kita gunakan merupakan cerminan cara kita berpikir dan nilai-nilai yang kita pegang sebagai sebuah bangsa. Namun di era modern, pesatnya teknologi semakin menggerus bangsa terutama dalam tutur Bahasa.
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi tetapi juga sebagai bentuk kesatuan dalam bangsa, di Indonesia banyak sekali keanekaragaman suku, budaya, dan adat. Bahasa Indonesia merupakan jembatan komunikasi bagi berbagai macam suku begitu banyak bahasa daerah, dialek yang kita punya namun dengan bahasa yang kuat yaitu Bahasa Indonesia maka komunikasi tetap terus berjalan.
Di Indonesia, sebanyak 718 bahasa daerah pada tahun 2019 namun diantaranya 11 bahasa dinyatakan punah. Kemudian data tahun 2021, 24 bahasa daerah dinyatakan mulai mengalami kemunduran dari segi jumlah penutur. Dapat dilihat jika bahasa daerah tidak dilestarikan terus menerus akan mengalami kepunahan. Peristiwa ini sangat menyedihkan, melihat generasi muda yang terus menerus kemakan oleh Bahasa asing sehingga mulai meninggalkan bahasa tanah air sendiri.
Di era modernisasi ini bahasa asing terutama Bahasa Inggris sangat mendominasi sering kali mendengar percakapan dalam Bahasa Inggris. Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah sering kali dianggap kuno, tidak kekinian. Peristiwa ini sangat memprihatinkan karena tanpa sadar kita telah meninggalkan Bahasa ibu kita sendiri menjunjung Bahasa negeri asing dibandingkan tanah air kita sendiri, semakin kehilangan identitas negeri kita sendiri.
Bahasa Indonesia dan bahasa daerah harus dilestarikan dimulai dari keluarga dan pendidikan. Orang tua mulai memperkenalkan bahasa daerah sejak dini, bahasa dari suku kedua orang tua sehingga anak tidak hanya tahu tetapi bisa melestarikan kembali, sementara di sekolah lebih kreatif dalam mengajarkan Bahasa Indonesia dan Bahasa daerah sebagai bagian dari identitas bangsa.
Teknologi yang pesat dapat dimanfaatkan untuk melestarikan bahasa, mulai dari membuat konten positif mengenalkan bahasa yang sesuai dengan KBBI, bahasa dari berbagai daerah, atau mempopulerkan istilah lokal, sehingga generasi muda tertarik untuk mempelajari dan menggunakan bahasa sendiri.
Bahasa adalah kebanggaan dan kehormatan sebuah bangsa. Jika kita tidak menjaga bahasa kita sendiri, siapa lagi yang akan melakukannya? Mari kita bersama-sama melestarikan bahasa sebagai cerminan budaya bangsa, bukan hanya untuk generasi sekarang tetapi juga untuk masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H