Lihat ke Halaman Asli

Media Baru Era Teknologi Digital

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

New Media a Critical Introduction merupakan sebuah buku yang menceritakan bagaimana perjalanan perubahan dari segi sistem, budaya dan teknologi pada media. Dimulai dari sistem teknologi yang masih menggunakan tenaga manual dirancang menjadi sebuah media dengan teknologi baru dan moderen. Dalam buku ini menceritakan dan menjelasakan mengenai media baru atau dapat disebut sebagai new media, yang mulai menggantikan media lama.

Buku yang ditulis oleh Martin Lister, Jon Dovey, Seth Giddings, Iain Grant and Kieran Kelly menjelaskan mengenai berbagai macam karaketeristik mengenai media baru. Dalam buku ini dijelaskan secara detail dan komponen-komponen yang membentuk media sehingga disebut sebagai media baru dan perdebatan akan dampak media baru pada kalangan media theorists.

Apa itu Media?

Sebelum kita mengetahui mengenai arti sesunggunya media baru, tentunya kita perlu memahami mengenai apa sebenarnya media terlebih dahulu. Untuk beberapa enam puluh tahun kata 'Media', telah digunakan sebagai istilah kata tunggal (Williams 1976: 169). Kata media sering disangkutkan khususnya sebagai media komunikasi yang digunakan oleh lembaga maupun organisasi untuk mengkomunikasikan maupun memberikan informasi. Dengan adanya media muncul berbagai sarana aktivitas yang dapat memberikan dampak terhadap publik.

Sebagai contoh media televisi mempunyai berbagai banyak saluran yang dapat memberikan banyak informasi bagi publik. Tentunya dibalik media tersebut mempunyai makna khusus bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dapat dikatakan bahwa isi atau konten dari media yang dibagikan, diterima dan dikonsumsi oleh publik tentunya diatur dan dikendalikan. Hal ini menjadi topik perbincangan dan perdebatan mengenai media, karena dengan berkembangnya teknologi tentunya bukan hanya media saja yang mengalami perubahan tetapi juga publik yang semakin lama semakin cerdas dan dapat memilih media yang mereka mau.



Media Baru

Media baru berkembang dikarenakan adanya teknologi baru yang dapat menggantikan sistem kerja media lama. Semakin berkembangnya teknolgi perubahan bentuk, produksi, distribusi, dan konsumsi media menjadi lebih kompleks. Dengan demikian muculnya istilah media baru merupakan sesuatu hal yang cepat dan berkelanjutan atas berkembangnya tekologi.

Media baru tidak tergolong problematik, dalam buku ini menjelaskan tiga jawaban untuk menjawab hal tersebut. Pertama karena media dianggap sebagai dari jaman yang penting apakah sebagai penyebab atau efek, mereka adalah bagian dari yang lebih besar bahkan hingga perubahan sejarah global. Kedua, adanya dorongan yang kuat dari pemberharu idealis dan ideologi positif akan konsep 'baru'. Ketiga, dengan adanya istilah 'portmanteau' berguna dan inklusif untuk menghindari dan mengurangi 'media baru' akan istilah-istilah teknis atau lebih spesialis (dan kontroversial).


Sejarah Media Baru

Istilah 'media baru' muncul dan menjadi arti yang cukup pesat pada ahkir tahun 1980-an, dunia media dan komunikasi mulai terlihat cukup berbeda dan perbedaan ini tidak terbatas pada satu sektor saja. Sebagai contoh perkembangan media percetakan, fotografi, televisi, dan lain-lain. Perubahan tersebut tidak lepas dari budaya, perkembangan teknologi, dan perubahan sosial. Pada tahun 1960 istilah media baru mulai muncul dikarenakan perubahan pada sektor ekonomi, sosial dan budaya.

Perubahan tersebut adalah pergeseran dari modernitas ke posmodernitas, intensifikasi prose globalisasi, pergantian era industri manufaktur dengan pasca era informasi yang terjadi di daerah Barat, dan terbentuknya destabilisasi dan pemerintah geopolitik yang terpusat yang melemahkan mekanisme kekuasaan dan kontrol dari pusat kolonial Barat sehingga memungkinkan adanya jaringan media komunikasi baru. Dengan kata lain munculnya media baru dapat dikatakan sebagai bagian dari technoculture atau budaya teknologi baru dikarenakan adanya fenomena dari perubahan sosial, teknologi dan budaya.

Penggunanan teknologi pada media baru sudah berbeda dengan penggunaan media lama. Dalam prosesnya teknologi media baru menggunakan sistem digital atau elektronik sehingga dalam media tersebut dapat berubah menjadi media interaktif. Hal tersebut dikarenakan dalam media baru mempunyai teknologi yang dapat menjangkau atau mengakses berbagai hal, contohnya saja seperti internet. Dibandingkan dengan media lama masih menggunakan sistem analog, sehingga teknologi yang digunakan masih menggunakan cara manual.

Karakteristik Media Baru

Dalam media baru tentunya mempunyai dampak dan manfaat yang dapat dirasakan. Salah satunya yaitu dalam media baru mempunyai pengalaman tekstual baru, yaitu dapat memilih berbagai macam genre, menawarkan kemungkinan representasi dan pengalaman baru seperti lingkungan virtual yang berbasis multimedia interaktif, adanya hubungan antara subjek (pengguna dan konsumen) dengan teknologi media, dan lain-lain.

Hal tersebut dapat dirasakan dikarenakan teknologimedia baru mencakup CMC (Computer-mediated Communication) seperti chat room, email, blog, World Wide Web dll, menggunakan sistem hypertextual yang merupakan sebuah sistem dapat mendistirbusikan informasi secara kompelks dan cepat seperti World Wide Web, dapat menampilakan virtual ‘realitas’ dikarenakan dapat menciptakan lingkungan simulasi dan ruang representasional mendalam, dan mencangkup transformasi dan dislokasi media sepeti animasi, film, dll.

Melihat teknologi yang digunakan oleh media baru maka memunculkan karakteristik tersendiri. Karakteristik ini menjadi hal yang membedakan antara media baru dan media lama. Karakteristik tersebut adalah digital, interaktif, hypertexual, virtual, jaringan, dan simulasi. Keenam hal tersebut saling terkait antar satu sama lain karena dalam media baru, keenam komponen tersebut sebagai bentuk sistem teknologi moderen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline