Lihat ke Halaman Asli

Rani dan Tari

Diperbarui: 7 November 2022   21:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Haii, sebelumnya perkenalkan saya Firani Dwi Ayu Pujawati, anak kedua dari dua bersaudara, saya lahir di Mojokerto pada tanggal 9 maret 2004. Saya merupakan mahasiswa semester 1 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Saya memiliki hobi menari dan menyanyi. Iyaa, saya menyukai hal-hal berbau seni, apalagi menari. 

Entah, sepertinya ini turun menurun dari ayah saya, beliau memang bukan orang seni tapi beliau menyukai seni dan sejarah beliau juga hobi bernyanyi sama seperti saya. Sejak kecil saya memang sudah menyukai tari, karena saya adalah anak yang hiperkatif. 

Mungkin karena mengetahui sejak kecil saya menyukai tari, orang tua saya selaku mendukung saya. Tidak pernah ada paksaan untuk saya memulai hidup saya sendiri. Bahkan sejak TK saya sudah menari mengisi acara perpisahan, dan berlanjut sampai saat ini. 

Setiap ada acara di sekolah tiap tahunnya saya pasti ikut mengisi acara, entah menari atau menyanyi. Saat duduk di bangku sekolah dasar ayah saya mengetahui sanggar adanya sanggar tari di dekat rumah, kemudian beliau menawarkan saya apakah saya mau ikut sanggar tari, jika tidak mau pun beliau tidak akan memaksa.

Tentu saja saya mau, hobi saya di dukung penuh oleh orang tua saya, siapa sii yang gak seneng? Nah setelah masuk sanggar tari, saya semakin aktif mengikuti lomba. Lomba di kodim membawakan tari digar atau jaranan bertiga dengan teman saya, lomba tari remo perwakilan sanggar di balai pemuda Surabaya, lomba fashion show dan kesenian di sma saya . 

Namun yang paling sering dan masih aktif sampai sekarang adalah mengisi acara pensi, di undang dalam pembukaan dan penutupan karnaval di kecamatan, mengisi acara di desa . Itu semua tidak dapat saya lakukan sendirian, tentunya ada keluarga saya yang selalu mensupport tiap langkah saya dalam berbagai acara. 

Mereka selalu berkata "jika kamu senang dengan hobimu maka lakukanlah, kami disini selalu mendukung apapun yang kamu lakukan, jangan memikirkan berapa uang yang akan kami habiskan dalam tiap acara atau tampilmu, yang penting adalah pengalaman dan prosesmu belajar dan terus belajar dengan hobi dan bakatmu". 

Senang? tentu saja, bahkan pernah saya di undang untuk mengisi acara dan dibayar dengan upah Rp 50.000, tidak sebanding memang dengan pengeluaran untuk sewa pakaian dan make up, tapi itu sudah cukup membuat saya senang bahkan orang tua saya juga senang.

Ada pepatah yang mengatakan "bekerja sesuai dengan hobi akan membuat kamu senang" , yaa memang benar, saya juga pernah bekerja sesuai dengan hobi saya. Saat itu saya kelas 3 sma, saya bekerja di tempat wisata di Pacet yaitu Molagar yang bertempat di Mojo Kembangsore Park (MKP), pekerjaannya tidak susah menurut saya hanya menari dan menghibur para pengunjung biasanya disebut sebagai tim entertaint. 

Itu adalah hal yang mengesankan menurut saya, karena pekerjaanya tidak mengganggu waktu sekolah saya, bekerja saat weekend atau hari libur saja. Gajinya juga cukup banyak menurut saya, apalagi hanya menari dan menghibur pengunjung saja. Namun bukan perihal banyaknya gaji yang di berikan, tapi tentang pengalaman yang saya dapat dari pekerjaan tersebut.

Menjadi suatu kebanggaan bagi saya dapat di percayai teman sekelas, sepele memang hanya di percayai untuk berpartisipasi dalam lomba kelas dan ujian praktek seni budaya dan bahasa jawa. Iyaa ujian praktek di sekolahku memang berbeda dari yang lain yaitu wayang beber, ini merupakan tradisi dari sma saya (SMAN 1 PACET). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline