Lihat ke Halaman Asli

Fira Faqiha

Mahasiswa Manajemen / Santri Forever

PMM UMM Bantu Tingkatkan Soft Skill dan Pencegahan Bullying di Lingkungan SDN Donomulyo 3

Diperbarui: 19 Februari 2024   12:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Kegiatan Pengabdian Masyarakat, atau yang dikenal sebagai PMM, merupakan kegiatan yang harus dilakukan oleh seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Kami kelompok 65 gelombang 1 terdiri dari 5 mahasiswa dari Fakultas Agama Islam dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yaitu Ghulam Fahlevi, Ardianty Kartika, Viera Sandradiva, Fira Mufida, dan Regina Audi, dipandu oleh Bapak Ramli Ramadhan S.Hut, M.A. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) selama kurang lebih 30 hari, dimulai dari tanggal 19 Januari 2024 di SDN Donomulyo 03.

Soft Skill merujuk pada keterampilan non-teknis seseorang, termasuk kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, kepemimpinan, integritas, dan banyak lagi. Biasanya, keterampilan ini jarang diajarkan secara formal di kelas, melainkan dipelajari melalui interaksi sosial, pengalaman, observasi, atau praktik. Sementara itu, bullying merupakan perilaku agresif dan negatif yang sengaja dilakukan untuk menyakiti, mendominasi, atau merendahkan orang lain baik secara mental maupun fisik. Menurut Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), kasus bullying di lingkungan sekolah meningkat sebanyak 30 kasus sepanjang tahun 2023. 

Kegiatan peningkatan soft skill yang dilakukan oleh siswa siswi SDN Donomulyo 03 meliputi kegiatan saving money atau menabung dan pelatihan public speaking melalui kegiatan pildacil atau da’i cilik. Kegiatan saving money melibatkan siswa dari kelas 1-3, dimana mereka diberikan materi dasar tentang pentingnya menabung dan langkah-langkah untuk mencapai kesuksesan dalam menabung melalui presentasi slide dan video edukatif.

Dokumen Pribadi

Output dari kegiatan saving money ini, dapat menumbuhkan kecintaan dalam menabung dan mereka dapat membuat celengan dengan kreativitas mereka sendiri. Selain itu, dengan membuat celengan secara kreatif, siswa siswi juga bisa mengekspresikan imajinasi dan bakat mereka dalam seni dan kerajinan. Dengan cara ini, menabung tidak hanya menjadi tugas yang membosankan, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mengeksplorasi kreativitas dan mengasah keterampilan.

Dokumen Pribadi

Pada pelatihan da’i cilik, siswa-siswi pilihan dilatih dengan penuh dedikasi. Materi yang diberikan disesuaikan dengan tema yang berbeda untuk setiap anak, mulai dari nilai-nilai betbakti kepada orang tua yang menciptakan kedewasaan emosional, hingga pentingnya hormat kepada guru sebagai bentuk penghormatan terhadap ilmu. 

Isra’ Mi’raj diajarkan untuk memperkuat keyakinan terhadap perjalanan spiritual, sementara Amar Ma’ruf Nahi Munkar ditekankan untuk mendorong keberanian dalam berbuat kebaikan dan menolak keburukan. Selain penguasaan materi, pelatihan ini juga mencakup aspek penting lainnya, seperti ketrampilan berbicara di depan umum. Siswa-siswi dilatih untuk menjadi penceramah yang mampu memukau audien dengan kemahiran presentasi yang baik.

Dokumen Pribadi

Output dari pelatihan da’i cilik ini, dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan public speaking. Siswa siswi  juga mengikuti perlombaan Isra’ Mi’raj yang dilakukan dilingkungan sekolah. Dengan mengikuti perlombaan Isra' Mi'raj ini, para siswa dan siswi tidak hanya dapat meningkatkan kecakapan berbicara di depan umum, tetapi juga belajar untuk bersaing secara sehat dan kompetitif. Hal ini tentu akan membantu mereka dalam mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan berkomunikasi mereka. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline