Pendahuluan
Pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan sendiri dapat dilihat berdasarkan interaksi antar manusia, terutama pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional. Maka dari itu dalam penerapannya, pada saat proses pembelajaran kurikulum yang digunakan sangat berkaitan dengan filsafat yang bertujuan untuk memberikan keleluasaan pada peserta didik untuk aktif dan berkembang, sehingga peserta didik mendapatkan pengetahuan yang berguna untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada (Nursikin, 2016).
Salah satu aliran filsafat yang digunakan dalam dunia pendidikan adalah aliran progresivisme. Aliran progresivisme ini merupakan filsafat pendidikan yang berpusat pada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran atau sering juga disebut dengan metode pembelajaran student centered learning (Ri’ati, 2019). Yang mana peserta didik berperan lebih aktif dan guru hanya sebagai fasilitator saja. Maka dari itu dengan aliran filsafat progresivisme, peserta didik diberikan kebebasan untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.
Pembahasan
Pemikiran filsafat memiliki beberapa aliran salah satunya yaitu aliran filsafat progresivisme. Progresivisme berasal dari kata progresif yang mana dalam makna bahasa berarti bergerak maju. Maka dari itu progresivisme dapat diartikan sebagai salah satu aliran yang mengharapkan adanya suatu kemajuan, yang mana dari kemajuan ini dapat membawa sebuah perubahan (Fadlillah, 2017). Dan dapat disimpulkan bahwa progresivisme ini lebih memperhatikan masa depan daripada masa lampau.
Aliran progresivisme didirikan pada tahun 1918 dan berkembang pesat pada abad ke-20 di Amerika Serikat. Awal mula lahirnya aliran progresivisme ini di latar belakangi oleh ketidak puasan terhadap pendidikan yang masih menganut sistem tradisional, yang mana dalam pendidikan tersebut hanya menjadikan peserta didik sebagai objek pembelajaran. Aliran ini lahir sebagai pembaharuan pendidikan dan sebagai gerakan pembaharuan politik Amerika. Tokoh pencentus filsafat progresivisme yang populer adalah Jhon Dewey (Nursikin, 2016:311).
Progresivisme dalam dunia pendidikan memiliki konsep bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada peserta didik saja. Namun juga melatih kemampuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik sehingga pendidikan mampu membawa perubahan pada peserta didik. Dan dengan digunakannya pemikiran filsafat progresivisme diharapkan mampu untuk memberikan perubahan pada peserta didik agar dapat menjadi individu yang mampu untuk menghadapi permasalahan serta dapat menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat (Fadlillah, 2017).
Ciri Implementasi dari filsafat progresivisme dalam pendidikan adalah menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik diberikan kebebasan berpikir serta mengembangkan bakat dan keterampilannya. Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan pemikiran progresivisme tugas seorang pendidik hanya sebagai fasilitator dan pembimbing yang mendukung dan mengarahkan peserta didik. Tujuannya agar peserta didik dapat memiliki kemampuan problem solving yaitu kemampuan pemecahan masalah, crative Thingking dan self direction (Ri'ati, 2019).
Pendidikan progresivisme menekankan kepada peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan pemikiran, terutama dalam hal pemecahan suatu permasalahan (Ibrahim, 2018:163). Adapun implementasi progresivisme dalam pendidikan ini dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu seperti makna pendidikan, tujuan pendidikan, kurikulum, belajar dan peran guru. Contoh pelaksanaan aliran progresivisme yaitu seperti dalam kebebasan nilai, kebebasan untuk memilih jurusan, kebebasan pendidikan yang sesuai dengan minat dari peserta didik itu sendiri, serta masih banyak lagi penerapan kehidupan dengan menggunakan filsafat progresivisme.
Penutup
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bawa progresivisme adalah aliran filsafat yang menghendaki akan kemajuan, yang mana dari kemajuan tersebut dapat membawa sebuah perubahan. Dalam dunia pendidikan pemikiran progresifisme bukan hanya sekedar memberi pengetahuan saja namun juga menekankan peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Progresivisme dalam pendidikan lebih berpusat pada siswa dalam kegiatan pembelajarannya. Sehingga siswa dapat bebas untuk berpikir dan terbiasa dalam memecahkan permasalahan serta dengan cepat meneysuaikan diri dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H