Lihat ke Halaman Asli

Optimalisasi Peran Tenaga Pendidik dalam Mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar

Diperbarui: 4 Desember 2023   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar telah dimulai pada tahun 2022/2023 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Namun, banyak pendidik yang mungkin belum sepenuhnya memahami aturan dan ketetapan yang terkait dengan implementasi ini. Merdeka Belajar hadir dengan tujuan untuk menggali potensi yang ada pada guru, sekolah, dan peserta didik, serta mendorong inovasi secara mandiri guna meningkatkan kualitas pendidikan. Filosofi Merdeka Belajar menekankan pada kebebasan guru dan peserta didik dalam mengakses ilmu pengetahuan serta metode pembelajaran yang efisien.

Dalam konteks ini, Merdeka Belajar bukan sekadar sebuah program, melainkan filosofi yang menjadi proses dan tujuan jangka panjang pendidikan di Indonesia. Guru diharapkan dapat menjadi inovator dalam menyampaikan materi pelajaran dan mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sekolah diharapkan menjadi pusat inovasi pendidikan yang mampu meningkatkan mutu dan relevansi kurikulum. Lebih lanjut, Merdeka Belajar memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi minat, bakat, dan potensi mereka secara lebih luas. Mereka dapat memilih jalur pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kemampuan, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, dan aktif dalam proses pendidikan mereka.

Dengan demikian, Merdeka Belajar bukan hanya sekadar perubahan kurikulum, tetapi sebuah paradigma baru dalam dunia pendidikan Indonesia yang menitikberatkan pada pengembangan potensi individu, kebebasan belajar, dan peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh.. Kemerdekaan seharusnya diartikan lebih luas daripada sekadar kebebasan, melibatkan kemampuan untuk menjalani hidup secara mandiri menuju perbaikan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. "Merdeka Belajar" tidak hanya mencakup kebebasan, tetapi juga kemampuan dan daya seseorang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dalam konteks pembelajaran yang merdeka, perlu ada inovasi dan perubahan dalam kultur pembelajaran tanpa melupakan model pembelajaran yang ada. Beberapa komponen penting yang perlu diperhatikan tenaga pendidik dalam mengoptimalisasikan peran tenaga pendidik dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar :

  • Pendekatan Pembelajaran: Fokus pada sudut pandang terhadap proses pembelajaran. "Merdeka Belajar" seharusnya menekankan pendekatan yang berpusat pada siswa (student-centered) daripada berpusat pada guru (teacher-centered).
  • Strategi Pembelajaran: Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran dapat dibagi menjadi exposition-discovery learning dan group-individual learning.
  • Metode Pembelajaran: Cara yang digunakan guru untuk menerapkan rencana pembelajaran dalam kegiatan nyata dan praktis. Dalam "Merdeka Belajar," perlu lebih menekankan metode diskusi, brainstorming, debat, simposium, dan sejenisnya daripada metode ceramah.
  • Teknik dan Taktik Pembelajaran: Teknik pembelajaran adalah cara spesifik yang dilakukan guru untuk mengimplementasikan suatu metode. Taktik pembelajaran adalah gaya guru dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu secara individual.

Dengan memperhatikan komponen-komponen tersebut, diharapkan guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang merdeka, mendukung kemampuan siswa untuk mandiri, berpikir kritis, dan mencapai kehidupan yang lebih baik berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline