Lihat ke Halaman Asli

Berjalan Sendiri

Diperbarui: 17 Oktober 2021   23:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Berjalan Sendiri"

Lorong yang ku lewati memudar dengan cara yang tidak biasa
Aku sangat tidak beruntung, aku tidak punya peta untuk memberitahuku jalan yang tepat
Tidak ada cara untuk pulang
Aku tidak akan pernah bisa kembali karena apa yang telah Ku alami seperti sebuah labirin.
Namun, aku menghibur diriku sendiri

Mereka bilang kepadaku
Bukit-bukit itu hanya harus di dilewati
Jika Anda ingin sukses, letakkan jebakan yang disebut kegagalan itu
Jadi ya, aku menggigit umpan yang disebut rasa sakit
dan berkeliaran dengan sayap gairah yang baru hadir ini

Tidak ada apa-apa bagiku, tidak ada yang benar-benar peduli tentangku
Tidak ada kekhawatiran untukku
Hanya batu dingin yang mengatakan "menyerah pada mimpi omong kosongmu"
Kata-kata menyerah itu menabrak telingaku
Keputusasaanku hanya menjadi lebih besar
Menutup langit yang disebut sebagai harapan
 
Aku berdoa untuk diriku sendiri
Mencoba menyelamatkanku dari tatapan tajam mereka
Aku pergi mencari jalan keluar
Mencoba lari sejauh mungkin dalam kegelisahan
Aku mengikuti suara lonceng itu
Mencoba menemukan setitik sinar harapan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline