Lihat ke Halaman Asli

Fiqram Iqra Pradana

Menyukai hal yang berbeda

Bagaimana Caranya agar Bisa Menikmati Pekerjaan?

Diperbarui: 21 Desember 2019   22:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (Sumber gambar: Pixabay)

Setiap orang memimpikan pekerjaan dengan jabatan strategis namun terkadang ada sebagian orang yang menggunakan cara yang instant. Ingin langsung menduduki posisi puncak tanpa usaha yang keras. 

Biasanya menggunakan orang dalam dengan bentuk gratifikasi. Orang-orang seperti ini menganggap status sosial sangat penting. Kerap kita jumpai lulusan SMA dan S1 yang menjadi pegawai honorer di kantor-kantor. Memang keren memakai seragam, namun perihal gaji sangat kecil. Namun anehnya banyak juga yang bertahan.

Namun ada juga orang yang fokus pada uang. Ia bekerja untuk mendapatkan uang. Bisa jadi ada tuntutan hidup atau sudah memiliki tanggung jawab berupa keluarga. 

Orang-orang tipe ini melamar kerja berdasarkan banyaknya uang yang didapatkan. Semakin banyak uang yang didapatkan, maka semakin nyaman ia tetap berada di tempat kerjanya. Namun jika ada lamaran kerja ditempat lain yang gajinya tinggi, ia akan buru-buru resign. Orang tipe ini tidak punya pendirian. Ia bagai daun yang tertiup angin.

Ada pula yang mencari kerja yang fokus untuk menambah pengalaman. Fokus mereka adalah memperbesar kemampuan mencari uang. Pekerjaan apapun yang ia kerjakan pasti dilakukan dengan sepenuh hati. 

Namun, pada akhirnya bisa menemui kejenuhan karena bisa jadi apa yang ia kerjakan bukan menjadi passion atau kesukaannya. Kelak mungkin memiliki segudang pengalaman dan uang namun tidak kunjung merasa bahagia.

Paradigma Bekerja

Menurut Arvan Pradiansyah, ada tiga paradigma dalam bekerja. Pertama, bekerja sebagai job. Bekerja untuk orang lain. Kedua, bekerja sebagai career. Bekerja untuk diri sendiri. Ketiga, bekerja sebagai calling. Bekerja karena panggilan jiwa. Pelayanan adalah hal utama.

Baik kita bahas satu persatu. Bekerja sebagai job. Jika kita masuk dalam kategori pertama maka kita melamar pekerjaan berdasarkan gaji. Jadi kita melamar pekerjaan ke perusahaan atau kantor untuk mendapatkan uang. Kita bekerja untuk memenuhi target perusahaan dan kantor atau sama artinya kita bekerja untuk orang lain.

Bekerja sebagai career. Jika kita masuk kategori paradigma kedua maka setiap pekerjaan yang dilamar adalah sesuatu yang mendukung atau melengkapi karir yang akan didapatkan dimasa depan. Bahkan ia rela melakukan kegiatan sosial atau pekerjaan tanpa dibayar namun memiliki segudang pengalaman untuk menunjang karirnya.

Bekerja sebagai calling. Jika kita masuk kategori terakhir maka kita bekerja dengan panggilan jiwa. Bukan uang yang menjadi utama atau bukan pula fokus untuk karir pribadi namun fokus pada pelayanan kepada orang lain. 

Pelayanan kepada orang lain akan mendatangkan kebahagiaan. Bukan kesenagan semata. Bisa jadi ia hanya tukang becak atau office boy tapi dia merasa senang ketika melayani orang lain. Mereka merasa bahagia jika bisa memberikan manfaat kepada orang lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline