Setiap aktivitas manusia selalu berkaitan dengan otak, hal itu menjadi wajar saja karena memang otaklah yang menjadi pusat kontrol tubuh manusia.
Apakah hanya itu kehebatan otak? Ternyata tidak guys. Lebih dari pusat kontrol, di antaranya ia juga mengatur tentang kesadaran, pengambilan keputusan (decision making), moral (penilaian baik dan buruk), abstraksi, bahkan imajinasi.
Organ otak itu yah jika dilihat lebih detail sampai ke tingkat sel, maka hanya terdiri dari kumpulan-kumpulan neuron yang bergabung dan berkumpul sesuai fungsi dan bentuk yang diembannya.
Semua ahli yang kita kenal seperti Einstain, Marian Diamond, bahkan mistikus Hazrat Inayat Khan mengungkapkan kehebatan organ ini. Bahkan ada yang mengatakan bahwa otak itu adalah keajaiban yang ada pada manusia.
Bagi saya sih bukan hanya otaknya yang penting, tapi belajar tentang otak jauh lebih penting. Kenapa? Yah gimana mau ngerti kehebatan otak kalau kita sendiri belum paham banyak tentang otak,
Oke guys, mari kita bahas apa itu neuron. Neuron adalah nama sel yang ada di otak, biasaya disebut sel saraf neuron. Nah, sel neuron itulah inti yang ada di otak, artinya dialah sel yang berperan penting selain sel glia dalam membangun berbagai fungsi luhur yang ada pada otak manusia.
Sel neuron ini terdiri dari 3 bagian utama yaitu dendrit, inti sel, dan akson. Kalau bentuk sel neuron itu persis seperti bentuk tangan dan jari yang dibuka lebar.
Jari tangan menggambarkan dendrit, telapak tangan menggambarkan inti sel, sedangkan lengan sampai siku menggambarkan akson. Baca aja yah, enggak usah dihapal istilahnya. Saya juga enggak hapal kok, hehehe.
Jadi seperti yang saya jelaskan di atas bahwa otak itu jika dilihat lebih detail hanya kumpulan neuron. Konon menurut penelitian ilmuwan neurosains, proses belajar itu menghubungkan koneksi antar neuron yang akan membentuk sirkuit. Ibarat membuat jembatan yang menghubungkan dua tempat yang awalnya terpisah.
Membuat jembatan itu butuh proses loh jangan dibayangin langsung jadi yah. Awalnya tali yang coba dihubungkan, dari tali terus dibuat pijakan sederhana dari kayu, dari kayu coba dibuat lagi dinding jembatan buat pegangan, terus setelah itu pijakan jembatan diperkuat lagi sampai akhirnya terbentuklah jembatan besi yang kita sering lalui ketika mudik.