Siapa yang tidak mengenal istilah mitos? Tentu semua mengetahui, namun tidak semua mempercayai. Mitos adalah cerita atau kepercayaan yang tidak berdasarkan fakta atau bukti ilmiah, tetapi dipercayai oleh masyarakat atau kelompok tertentu. Mitos seringkali memiliki unsur-unsur yang tidak masuk akal atau tidak dapat dijelaskan secara logis.
Dalam hal ini para ulama juga tidak membenarkan untuk mempercayai sebuah mitos. Kata Ibnu Taimiyah, seorang ulama terkenal, mengatakan bahwa mitos dan kepercayaan yang tidak berdasarkan fakta adalah hal-hal yang tidak sesuai dengan ajaran Islam (Kitab Makmu Al-Fatawa).
Dan menurut Ibnu Qayyim, seorang ulama yang sudah banyak dikenal oleh kalangan muslim juga mengingatkan hal yang serupa. Beliau mengatakan, bahwa mitos dan kepercayaan yang tidak berdasarkan fakta dapat menyebabkan kesesatan dan kekafiran.
Penulis ingin memberikan seputar larangan mitos yang harus dijalankan oleh pasangan suami&istri ketika sedang mengandung/hamil. Tentu larangan ini dipercayai ditengah masyarakat modern maupun klasik. Bagaimana tidak? Larangan yang disampaikan oleh Orang tua mereka hingga masyarakat sekitar menambahkan keyakinan bagi yang mendengarkannya.
Beberapa contoh larangan mitos, seperti istri tidak boleh mengikat benda, merobek sesuatu, mengikat handuk dikepala, memakai kerudung pashmina, harus memakai kalung gunting, dan menaruh sapu lidi di dalam kamar, dll. Namun bukan hanya itu, larangan mitos juga berlaku pada suami, tentu larangan ini tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat. Misalnya, suami tidak boleh memancing, memotong hewan terutama ayam, kambing dan unggas lainnya.
Dan yang satu ini, tentu menurut penulis, terkesan menghina, mungkin tanpa kita sadari. Contoh, ketika melihat anak yang memiliki keterbatasan fisik, suami & istri harus menyebutkan kata/kalimat "amit-amit" kata mereka, bertujuan agar tidak terjadi kepada anaknya ketika lahir kelak. Lalu bagaimana perasaan orang tua si anak tersebut bila mendengar kita mengucapkan kalimat amit-amit? Tentu tersinggung dan sakit hati.
Penulis menyarankan untuk anda agar mengucapkan kalimat yang tepat dalam menghadapi situasi seperti ini, dengan cara mendoakan supaya seseorang yang memiliki keterbatasan tersebut diberikan kesehatan, dan derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.
Menurut opini penulis. Tentu, seseorang yang memiliki dasar akidah dan tauhid yang baik, tidak langsung mempercayai, justru ia akan mencari sumber yang kredibel yaitu mengikuti pendapat para ulama. Bagi seseorang yang berpendidikan juga seharusnya berpikir kritis dan logis dalam menghadapi fenomena ini.
Kendati demikian, seorang yang cerdas menyadari bahwa segala sesuatu yang harus diyakini, harus menggunakan ilmu pengetahuan, ilmu yang harus didasari sumber referensi yang kuat. Maka sampai detik ini, penulis belum mengetahui alasan kenapa kita harus mempercayai larang mitos tersebut?. Ketika menanyakan sumber dan referensi terkait hal itu, penulis tidak menemukan alasan yang jelas dan masuk akal, apalagi didasari referensi yang kuat.
Lalu, kenapa kita harus mempercayai larangan mitos tersebut? Bukankah menurut Al-Qur'an dan hadist hingga para ulama sudah membahasnya?