Lihat ke Halaman Asli

Fiqih P

Semarakkan literasi negeri

Cerpen | Sayap-sayap Suci

Diperbarui: 13 Oktober 2018   22:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi sayap: Tumblr.com

Tiga bidadari datang menjemput. Aku tertegun melihat indah pemandangan malam itu. Aku sendiri, menatap bidadari bersayap. Ada apa gerangan, aku lelaki konyol didatangi bidadari ini.

Satu bidadari mempertanyakan tentang relasiku pada perempuan. "Tak ada perempuan yang mau denganku,"

"Mengapa?" tanya bidadari itu sembari mengebaskan sayapnya padaku hingga beberapa helai bulu sayapnya terlepas melambai jatuh ke wajahku.

"Entahlaah," jawabku.

"Tidakkah kau merasa wajah dan penampilanmu menjadi daya tarik bagi perempuan?" tanya bidadari kedua.

"Ya kurasa, namun selalu gagal."

"Tidakkah kau tahu apa penyebabnya?" tanya bidadari ketiga.

"Ah......," aku terdiam dan berfikir.

"Apakah kalian tahu penyebabnya?"

"Fikirkanlah perbuatanmu," kata bidadari yang pertama kali bertanya padaku.

Lalu mereka mengibaskan sayap-sayap sucinya. Seketika bulu bertebaran jatuh dikamarku. Putih menutup pandangan. Kesejukan dan kebahagiaan seketika sirna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline