Lihat ke Halaman Asli

Fiqih P

Semarakkan literasi negeri

Cawan Emas

Diperbarui: 7 Januari 2018   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

segiempat.com

Cawan emas berlalu tanpa jejak meninggalkan jasad. Terbang bersama empunya berlari mencari suaka. Dahnial mati menenggak racun, usai godaan perempuan dengan cawan emasnya.

Dua perempuan datang, terkejut melihat jasad tanpa busana diketemukan diranjang dengan mulut berbusa. Salah satunya histeris dan meminta pertolongan.

"Anda siapa nona?" tanya petugas pada perempuan yang tadi histeris.

"Istrinya tuan," jawab perempuan tersebut. Dia masih di dampingi anak perempuannya yang menangis kehilangan sang ayah. Apalagi dalam keadaan nista.

"Apakah korban memiliki musuh selama ini?"

"Dia tidak memiliki musuh tuan, dia adalah pribadi yang ramah pada orang-orang. Barangkali satu musuh yang dimilikinya adalah aku. Acap kali bertengkar."

"Itu sudah biasa dalam rumah tangga," kata petugas.

"Lawan bisnis?"

"Tidak ada tuan,"

"Baik, akan kita usut kasus ini. Mohon berikan waktu pada kami."

"Bisakah anak gadis anda menunggu di luar?" tanya petugas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline