Lihat ke Halaman Asli

Menemukan Surga Tersembunyi di Danau Setu Patok

Diperbarui: 21 Juni 2024   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Fiqih Nurajizah,  belakang Danau Setu Patok, 05/06/2024.

Jangan terkejut! Ternyata di Danau Setu Patok terdapat sebuah tempat tersembunyi yang mungkin belum banyak diketahui oleh wisatawan. Terletak di belakang Danau Setu Patok antara perbukitan dan sawah yang hijau juga subur, danau ini mempesona dengan airnya yang tenang dan cerminan pepohonan hijau di sekelilingnya. Suasana alami yang masih terjaga membuat pengunjung merasa seolah masuk ke dalam sebuah surga tersembunyi.

Danau Setu Patok berada di Mundu Kota Cirebon. Danau ini awalnya dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan kebun tebu seluas sekitar 20.000 hektar. Para masyarakat memanfaatkan danau ini untuk memenuhi kebutuhan air dari sejumlah pabrik gula, sarana perikanan darat, sumber air bersih, dan objek wisata. Sebelum dibangun, lokasi danau ini adalah sebuah leuwi (bagian dalam sungai) yang menjadi tempat istirahat bagi Kesultanan Cirebon saat sedang berburu rusa, harimau, babi, dan buaya.

Di  sore hari yang cerah, setelah selesai kuliah saya dan teman-teman pergi mengunjungi daerah belakang Danau Setu Patok yang berada di Desa Sinarancang untuk sekedar menenangkan pikiran. Selama perjalanan menuju lokasi selalu dikelilingi oleh pemandangan yang sangat memukau. 

Foto: Fiqih Nurajizah, suasana perjalanan ke belakang Danau Setu Patok, 05/06/2024.

Salah satu momen paling menakjubkan di Danau Setu Patok adalah saat senja tiba. Setelah kami sampai sekitar pukul 17.15 WIB, mata kami tak henti-henti melihat langit di barat berubah menjadi kanvas yang dipenuhi warna-warni indah dari matahari terbenam. Pantulan cahaya senja di permukaan danau menciptakan gambaran yang tak terlupakan, memantulkan pohon-pohon disekitar dan menciptakan suasana damai yang sulit dilupakan.

Ternyata tak hanya masyarakat setempat saja yang berkunjung ke  tempat ini, para wisatawan yang berada di luar kota pun selalu mengunjungi daerah belakang Danau Setu Patok, mereka merasakan keheningan yang bisa menenangkan jiwa, menjauhkan diri sejenak dari hiruk pikuk kehidupan kota. Tidak hanya itu mereka juga sering melakukan joging, dan objek untuk berfoto.

Uniknya jika terjadi kemarau panjang Danau Setu Patok ini menjadi kering.  "Ketika danau kering ramai pengunjung datang untuk sekedar melihat dan menaiki bukit yang berada ditengah danau, dan yang lebih serunya lagi masyarakat khususnya anak-anak di Desa Sinarancang selalu bermain bola ditengah surutnya air danau," ujar Yayat salah satu warga sekitar yang tinggal di Desa Sinarancang.

Para warga mengatakan waktu paling tepat untuk mengunjungi daerah belakang Danau Setu Patok pada saat awal musim hujan. Karena pada saat itu kita bisa berjalan di galengan (pematang) sawah untuk melihat tumbuhnya para padi yang menguning, pohon-pohon yang mulai menghijau dan cuaca yang cerah, jadi terasa sangat menakjubkan. Ini salah satu alasan masyarakat merasakan kenyamanan untuk tinggal di Desa Sinarancang

Di sini juga, suara alam menjadi latar belakang yang menenangkan. Burung berkicau di antara pepohonan, dan riak air memberikan suasana tenang di danau. Ketenangan ini memberi para wisatawan kesempatan untuk merenung juga menikmati momen kebersamaan dengan alam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline