TEDDY hanya bisa berkilah dirinya belum siap untuk menikah. Namun ibunya terus saja mendesak. Bukanlah sulit bagi Teddy untuk mendapatkan cinta wanita. Dia seeorang pria yang tampan. Memiliki kedudukan yang bagus di pekerjaan pada usianya yang masih 28 tahun.
“Coba Ted, jujur sama mama, Apa yang membuatmu belum mau menikah?”
“Aduh ma, pusing ah ngurusi nikah, nikah melulu.” Jawab Teddy.
“jadi apa yang harus mama urus. Kamu anak tunggal. Papamu sudah tiada, Cuma kamu yang mama urus. Kamu apa gak mau kasih mama cucu. Ngerti dong Ted. Untung aja mama bukan orang tua yang suka menjodohkan,” jelas ibunya kepada Teddy.
“Aduh ma gimana ya, rumit masalahnya ma.”
“Mama gak penting kamu dapat gadis atau janda, miskin ataupun kaya. Yang penting kamu suka dan bisa menikah. Atau jangan-jangan kamu homreng Ted?” ibunya menuduh Teddy kelainan seksual dengan menyukai sesama pria.
“Husshh..... mama ini ngomong apa.”
“Jadi apa masalah kamu nak? Usia mama sudah 54 tahun. Apa kamu gak punya pacar?”
“Punya ma,”
“jadi apa masalahmu?” tanya ibunya terus mengintimidasi Teddy.
“Masalahnya bukan cuma pacar. Tapi pacar, pacar, pacar sana, pacar sini. Aduh pusing ah ma,” kata Teddy membuat ibunya bingung.