Lihat ke Halaman Asli

Fiqih DarlieM

Freelance

Banjir di Jalan Lintas Timur Pelalawan Makin Tinggi; Demi Keselamatan Aparat Berlakukan Pembatasan

Diperbarui: 5 Januari 2024   21:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

 Banjir melanda Kabupaten Pelalawan, Riau, menyebabkan sejumlah daerah tergenang air. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh warga sekitar, tetapi juga terasa dalam lalu lintas, khususnya di Jalan Lintas Timur. 

Banjir yang terjadi beberapa hari terakhir ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya sungai-sungai di sekitar wilayah Kabupaten Pelalawan. Daerah-daerah di sepanjang sungai kampar menjadi korban, termasuk jalan utama dengan air yang semakin tinggi menghambat aktivitas pengguna jalan. 

Banjir yang melanda kabupaten pelalawan Riau ini mengaakibatkan terjadi antrian mobil hingga 7 KM, Antrian truk dan mobil terjebak banjir. Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Polisi mengalihkan arus lalu lintas via jalur lintas Tengah sedangkan bus dan truk yang sudah terjebak di jalan lintas diberlakukan sistem buka tutup jadi hari ini kami gak gak bisa sini itu Jalan Lintas Timur, salah satu jalur utama di wilayah ini, mengalami dampak signifikan. 

Genangan air di sepanjang jalan membuat lalu lintas menjadi terhambat. Peningkatan waktu perjalanan terhambat, Hingga saat ini (05/01/2024),penutupan untuk kendraan roda dua mulai diberlakukan sebagian ruas jalan telah diberlakukan untuk keamanan pengguna jalan. Selain melumpuhkkan aktivitas, dampak lainya adalah terganggunya pengiriman barang dan angkutan umum.

Terhambatnya lalu lintas di Jalan Lintas Timur juga berdampak pada aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Perdagangan, transportasi barang, dan kegiatan sehari-hari lainnya terkendala, memicu kekhawatiran akan potensi kerugian ekonomi. Salah seorang warga mengungkapkan "Sistem buka tutup hari ini mulai berdampak pada kami, saat ini kami tidak bisa melewati jalan dengan mobil, mobil kami membawa barang dan penumpang, kalau keadaan banjirnya tidak surut kan jadi gawat" ungkap Rahmat, (32 tahun). 

Masyarakat setempat dan pengguna jalan mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap situasi ini. Beberapa di antaranya menyampaikan harapan agar penanganan lebih dipercepat, sementara yang lain bersedia membantu sesama dalam menjalani masa sulit ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline