Tanpa Kata Terlambat; Tulisan ini saya persembahkan untuk diri saya sendiri.-"Tidak ada kata terlambat dalam memulai membaca untuk memutus rantai kebodohan". Mengembangkan minat baca di mulai dari diri sendiri,niat dan kemauan. Seperti yang sudah biasa kemalasan adalah suatu hal terberat yang harus di lawan dalam memulai dan mengembangkan minat. Seiring berkembangnya zaman, minat membaca sudah ter alihkan dengan hal-hal yang bisa mempengaruhi pola fikir dan sikap kepada hal yang negatif.
Hal yang sangat di tekankan dalam era modren adalah pengontrolan diri terhadap pengaruh menyimpangnya penggunaan teknologi dan kecanduan terhadap teknologi,hal tersebutlah yang begitu kuat mempengaruhi berkurangnya minat baca pada generasi, sehingga semakin hari generasi terjerumus dalam kebodohan yang di kelilingi teknologi.
Membaca adalah Melawan, lalu apa kita sudah melawan ? sikap melawan sangat di perlukan dalam diri, yang di maksud melawan dalam hal ini adalah tak lain melawan dari sifat buruk yang ada dalam diri sendiri dari sifat malas yang merupakan sifat yang sangat berbahaya dan menjerumuskan.
Kemalasan dan ketidak ingin tahuan sulit mengobatinya, sikap malas dalam pribadi mungkin akan menjadi kutukan bagi manusia menjadi tidak maju melawan kebodohan. Dengan melawan kemalasan kita bisa keluar dari kutukan tersebut dan bisa mendorong diri untuk menambah minat baca dan mengembangkan potensi-potensi yang lain dalam diri.
"Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas" -- Buya Hamka
Memulai dan mengembangkan minat baca adalah suatu sikap dan bentuk perlawanan terhadap rantai kebodohan. Seringkali kemalasan menjadi suatu faktor penyebab kurangnya minat baca dalam diri manusia. Kemalasan dalam membacalah sebenarnya yang menjadi titik awal kebodohan di dunia.
Jangan sampai kebodohan menyelimuti diri yang awalnya hanya akibat dari kemalasan diri sendiri. Tentukan sikap mulai hari ini dalam melawan kemalasan membaca,apapun itu caranya agar minat baca menjadi sebuah sifat yang wajib ada dalam diri. Dunia membutuhkan generasi yang berpengetahuan bukan terus berada di titik kebodohan. Dan harus keluar dari keadaan tersebut yaitu dengan banyak membaca.
Penulis buku,-Maman Suherman pernah mengungkapkan, kondisi masyarakat Indonesia terhadap minat baca sangat memprihatinkan khususnya di era perkembangan teknologi komunikasi. Minat generasi saat ini sudah amat memprihatinkan.
Ditambah lagi banyaknya anak-anak dalam usia sekolah yang kekurangan biaya sehingga terpaksa harus meninggalkan bangku sekolah, bahkan tidak sama sekali menyelesaikan pendidikan sekolah dasar. Serta keluarga yang tidak acuh dengan anaknya tanpa memperhatikan sifat dan kebiasaan anaknya sehingga generasi-generasi penerus tersebut terpengaruh hal yang tidak baik di sekelilingnya.
Masyarakat yang di kelilingi dan lingkupnya terdiri dari banyak generasi yang akan melanjutkan rantai kehidupan harus selalu memberikan pengarahan kepada generasi bawahnya seperti dalam minat baca kepada anak,remaja,agar generasi penerus tersebut terhindar dari hal negatif akibat kurangnya membaca.