Lihat ke Halaman Asli

Fiqi BustanulFalah

teruslah berkarya walau masih muda

Goresan Tinta Penaku

Diperbarui: 29 Desember 2021   14:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasa ini kembali lagi

Rasa terluka karena diri

Tersakiti oleh bayang yang amat keji

Selalu mengajak kepada kenistaan

Lagi, lagi, dan lagi...

Penyesalan selalu datang menghantui

Penuh rasa linglung dan cemas

Bagai anak ayam kehilangan induknya

Bagai daun pisah dari rantingnya

Layu dan kering

Jatuh lalu bangun lagi,

Demi ketenangan haqiqi

Ku coba memautkan hati

Mematri diri pada entitas yang baka

Mengais Maghfirah dari nya

Rindu pada diri yang dulu,

Di saat para insan terlelap

Ku gelar sorban putih

Berdiri bertumpu pada kedua kaki

Mengisi kealpaan

Mengharapkan sebuah jalan kehidupan

Keluar dari kegelapan

Menuju keharibaan Nya

Ku bertanya-bertanya sendiri

Dapatkah aku di sebut hamba Nya???

Bukan kah hamba selalu melakukan apa yang di sukai majikan nya

Sedang diri ini???

Kalam Mu saja

Terasa asing di hati

Nafsu yang selalu menguasai

Menuruti kemauan diri

Dalam jiwa yang meronta

Sering terjerumus dalam dosa

Kian lama makin gelap tanpa cahaya

Semakin jauh dari yang maha kuasa

Bagai laron terbang tak tau tujuan

Entah sampai kapan diri ini sadar

Sadar akan maut tak segan-segan menjemput kapan saja

Bekal kini tak siap untuk bertemu dengan Nya

Ya Allah diri ini selalu berusaha dan berdoa:

"Ihdinash shirootol Mustaqiim".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline