Lihat ke Halaman Asli

Rusaknya Hutan Akibat Pertambangan di Kalimantan Selatan

Diperbarui: 31 Desember 2021   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada awal tahun 2021 tidak terlepas dari deforestasi akibat pertambangan, yang dimana perusahaan menggunduli hutan untuk membuka lahan.

Deforestasi mulai secara masif dilakukan sejak orde baru. Setelah reformasi pembukaan area hutan terus terjadi dan semakin meluas. Daerah dengan pembukaan area hutan terjadi paling banyak di kabupaten tanah laut dan tanah bumbu.

Izin pertambangan juga dirasa tidak menekan pengusaha karena kebanyakan perusahaan tambang terutama nya batu bara tidak mereboisasi hutan yang mereka buka dan memilih untuk membayar denda, akibat nya banyak danau bekas area pertambangan yang muncul seperti danau biru di Banjarbaru. 

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan baru-baru ini juga meluncurkan kampanye Penanaman sejuta pohon secara serentak. Upaya rehabilitasi hutan dan lahan ini juga bertujuan menjamin keseimbangan lingkungan, tata air daerah aliran sungai dan mendorong manfaat ekonomi pada masyarakat sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline