Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, pada Senin, 28 Maret 2022. Aksi demonstrasi massa ini berasal dari mahasiswa/i berbagai universitas di Indonesia. Diperkirakan ada 500 mahasiswa yang tergabung dalam demonstran BEM SI. Selain itu terdapat beberapa poin tuntutan yang disampaikan oleh BEM SI.
Pertama, menolak penundaan Pemilu 2024 yang dinilai dapat mengkhianati konstitusi negara dengan memberlakukan masa jabatan tiga periode. Kedua, mendesak Presiden Jokowi untuk mengkaji ulang UU Ibu Kota Negara termasuk dengan dampak yang akan ditimbulkan jika dilihat dari aspek hukum, politik, sosial, ekonomi, dll.
Ketiga, menuntut Presiden Jokowi untuk mengusut para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja dari menteri terkait. Selain itu aliansi BEM SI juga menuntut untuk menuntaskan konflik-konflik agraria. Keempat, mendesak Presiden Jokowi beserta wakilnya Ma'aruf Amin untuk menuntaskan janji-janji kampanye di sisa masa jabatannya.
Tim Kantor Staf Presiden (KSP) yang dipimpin oleh Tenaga Ahli Utama KSP, Wandy Tuturoong, menemui BEM SI di kawasan Istana Kepresidenan. Wandy mencoba berdialog dsn menyerap aspirasi yang disampaikan dari para pendemo. Wandy juga menyampaikan bahwa pihaknya akan menyampaikan aspirasi dari aliansi BEM SI kepada Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko agar nantinya diteruskan ke Presiden Jokowi.
Aliansi BEM SI menyatakan akan memberikan waktu selama 14 hari untuk pihak kepresidenan menyatakan sikap atas poin-poin tuntutan yang mereka sampaikan. Sebagian warganet menyatakan dukungannya pada gerakan mahasiswa yang turun ke jalan dan dengan lantang menolak perpanjangan masa jabatan presiden.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H