*saya ingatkan, artikel ini mengandung spoiler
Salah satu film Indonesia yang terlihat memiliki alur cerita sesuai dengan adaptasi dari novelnya adalah Dilan 1990 (2018). Bagi saya, sebagai pembaca novel dan penonton film Dilan 1990 (2018) tidak menyadari ada perubahan kecil yang terjadi dalam film ini. Lalu, apakah kalian juga mengetahuinya?
Sebelum saya membahas perbedaan yang ada, saya akan mengenalkan atau mengingatkan Dilan 1990 kepada kalian.
Film Dilan 1990 (2018) merupakan adaptasi dari novel dengan judul yang sama, film ini disutradarai oleh Fajar Bustomi. Ia merupakan sosok sutradarawan tanah air yang selalu berhasil menyutradarai film bioskop Indonesia seperti Winter In Tokyo (2013), From Bali To London (2017), Romeo + Rinjani (2015), dan film lainnya.
Bersama dengan penulis novel Dilan 1990 yaitu Pidi Baiq yang turut andil menjadi sutradara dalam pembuatan film tersebut. Bagi pembaca novel, sosok Pidi Baiq sudah sangat tidak asing ditelinga kalian, bahkan seorang yang tidak membaca novelnya dapat mengetahui sosok penulis ini.
Film ini bercerita mengenai cinta seorang pelajar SMA di Bandung. Dilan (Iqbal Ramadhan) dan Milea (Vanesha Prescilla) namanya. Cerita cinta mereka berawal pada tahun 1990 saat Milea berjalan menuju sekolah barunya, Milea merupakan seorang anak pindahan dari Jakarta ke Bandung.
Cara perkenalan Dilan yang berbeda dengan teman laki-laki lainnya menjadi daya tarik sendiri untuk menarik perhatian Milea. Namun, ternyata keberadaan Dilan disisi Milea malah membuat Milea Khawatir. (Aditya, 2021)
Perbedaan Novel dan Adaptasi Film
Sejak kabar mengenai novel dilan 1990 akan di visualisasikan ke dalam bioskop atau layar lebar, para pembaca sangat mengkhawatirkan penambahan adegan yang akan merubah imajinasi mereka dalam novel ini. Dengan demikian, Pidi Baiq membuat surat edaran bahwa film Dilan 1990 tetap menggunakan alur yang ada di novel. (Nurdin, 2018)