Lihat ke Halaman Asli

Hot Topic Tiap Masuk Musim Lebaran

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Fiona Hutagaol

Selain arus mudik-balik, tahukah Anda hal apa yang juga menjadi hot topic di antara kaum urban selama masa lebaran? Yup! Tepat! Sulitnya mengurus rumah tangga karena pembantu mudik! Dari liputan Kompas, mall dan tempat laundry kebanjiran order di saat musim lebih lebaran. Banyaknya pengunjung mall dikatakan karena sebagian dari pengunjung tersebut kerepotan memasak di rumah setelah ditinggal pembantu. Demikian pula tempat laundry yang memperoleh penghasilan berlipat sebab kaum urban merasa lebih praktis menyerahkan cuciannya ke tempat laundry.

Rasa-rasanya jika melihat ini, banyak keluarga urban yang tidak mampu mengelola rumah tangga tanpa kehadiran pembantu. Alasan utama kaum urban menyewa pembantu ialah keterbatasan waktu dalam mengurus pekerjaan rumah tangga sebab waktunya telah tersita untuk urusan kantor. Ketika pembantu mudik, rasanya langsung seperti kiamat. Orang berbondong-bondong mencari tenaga infal. Di saat permintaan melonjak seperti ini, penyalur pembantu pun tidak menyiakan kesempatan meningkatkan profit dengan memasang upah jauh lebih tinggi per harinya. Tidak sedikit kaum urban yang tidak memiliki pembantu di saat lebaran lebih memilih tinggal di hotel selama pembantunya mudik.

Kadang saya melihat fenomena ini sebagai bentuk kemanjaan kaum urban. Bukankah saat libur lebaran, mereka juga libur kantor? Sebegitu sulitkah jika Anda bahu-membahu dengan anggota keluarga untuk mengurus pekerjaan rumah tangga? Atau Anda merasa pekerjaan rumah tangga itu hanya urusan pembantu? Ingat, pembantu itu definisi harfiahnya adalah orang yang memberikan bantuan. Jadi, dengan kata lain pekerjaan rumah tangga adalah urusan utama Anda. Sebenarnya, dengan melakukan pekerjaan rumah tangga, kita dapat membangun kebersamaan dengan anggota keluarga lainnya. Bahkan melakukan bersih-bersih rumah merupakan suatu cara membakar kalori yang produktif.

Ada kecenderungan pula kaum urban yang rata-rata kelas menengah menyewa pembantu sebagai gengsi. Kita bisa lihat banyak keluarga urban yang istrinya hanya ibu rumah tangga dan rumahnya kecil, tetapi menyewa pembantu, dan jika ke mall gayanya sepertinya orang kaya baru. Gejala ini menunjukkan betapa kita masih terperangkap pada karakter masyarakat negara berkembang yang konsumtif dan hanya ingin dilayani. Coba lihat ke negara maju. Hanya miliuner yang menyewa pembantu guna mengurus keperluan rumah tangganya. Tidak ada gengsi sama sekali jika membersihkan rumah sendiri meski dia adalah seorangyang berkecukupan.

Sebaiknya media massa tidak perlu terlalu berlebihan-lah dalam menyoroti fenomena ini (kerepotan ditinggal pembantu mudik) mengingat kaum urban di negara ini relatif gampang ikut tren konsumtif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline