Lihat ke Halaman Asli

Fiona Filistine

Mahasiswa/Universitas Sriwijaya

Faktor Utama Kemalasan Anak-Anak dalam Proses Belajarnya dan Memperoleh Kerendahan Prestasi

Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar hasil observasi langsung

Anak-anak zaman sekarang memang mempunyai prestasi yang tinggi, namun mengapa anak-anak tesebut tidak tahu alasan mengapa penting memperbanyak prestasi? Kebanyakan anak-anak yang mempreolehprestasi akibat dari paksan orang tua maupun hinaan dari pihak lain. Namun hal ini memang termasuk dalam motivasi, tetapi cara memotivasi ini yang salah. Sesungguhnya keberhasilan belajar anak dapat diperoleh dari motivasi yang ia dapatkan. Berikut pendapat ahli yang mengatakan bahwa:

"Keberhasilan belajar siswa dapat ditentukan oleh motivasi yang dimilikinya. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung prestasinya pun akan tinggi pula, sebaliknya motivasi belajarnya rendah, akan rendah pula prestasi belajarnya. Tinggi rendahnya motivasi dapat menentukan tinggi rendahnya usaha atau semangat seseorang untuk beraktivitas, dan tentu saja tinggi rendahnya semangat akan menentukan hasil yang diperoleh."

Dari kutipan ini, sangat penting bagi setiap murid bahkan individu dewasa untuk memiliki motivasi untuk belajar. Dari motivasi yang mereka terima akan secara tidak sengaja mendorong semangat untuk memperoleh prestasi dan keinginan untuk sukses atau menggapai cita-cita nya.

Menurut Tyas (48:2014) ada lima indikator motivasi belajar yang membuat anak menjadi aktif dalam belajar.Dari kutipan menurut Tyas, dapat saya pahami maksud dari indikator motivasi belajar tersebut agar kita dapat menumbuhkan semangat belajar yang kuat dan memperoleh banyak prestasi, berikut penjelasannya:

a. Rasa senang dan Ketertarikan

Dari dalam diri seseorang harus memiliki rasa tertarik terlebih dahulu pada satu bidang, dari ketertarikan ini dapat membuat rasa senang untuk menjalani bidang tersebut. Tidak ada paksaan dari pihak mana pun, hal ini muncul dari rasa keingintahuan dari diri individu tersebut.

b. Minat dan Perhatian

Setelah tertarik dan rasa senang ingin mengetahui pada bidang tersebut, muncul minat untuk mempelajari bidang tersebut dengan tekun. Selama proses pembelajaran, pusat perhatian kita tertuju pada pembelajaran mengenai bidang itu, walaupun diulang berkali-kali tetapi tidak merasa jenuh, malah semakin semangat jika sudah memiliki minat pada bidang itu.

c. Keaktifan dan dorongan untuk berprestasi

Setelah mempelajari berulang kali pembelajaran di bidang itu, biasanya diri individu merasa yakin dan percaya diri untuk mengembangkan potensi diri nya yang sudah menguasai bidang itu. Dengan rasa ingin berkembang pada bidang itu, diri individu mulai memikirkan cara untuk aktif mengembangkan potensi dirinya dalam bidang tersebut. Lalu, muncul dorongan untuk diri individu tersebut untuk membuat prestasi sebanyak-banyak nya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline