Lihat ke Halaman Asli

Hasrat Over dalam Kepuasan Belanja

Diperbarui: 31 Oktober 2015   17:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kemajuan teknologi dan informasi yang sudah semakin canggih yang membuat internet sangat mudah di akses untuk melakukan belanja online. Belanja online bisa dikatakan sebagai tradisi yang sudah biasa terjadi di saat ini. Dikarenakan faktor kemalasan untuk mencari barang ditoko-toko, para pembeli menggunakan gadget yang sudah canggih untuk mengakses media sosial, seperti, facebook,instagram,BBM,LINE, dsb yang banyak terdapat olshop (online shop) dan tidak menghabiskan waktu untuk berbelanja di toko atau mall.

Dilansir dari jurnal “online shopping orientation dan purchase behaviour for high-touch product” ,beberapa studi menyatakan bahwa dengan belanja online banyak menemukan barang-barang yang tidak mahal alias murah yang semakin memicu maraknya masyarakat untuk belanja online. Dalam peneltian yang dilakukan oleh BMI (Brand Marketing Institute) menyatakan bahwa ditahun 2014 ada 1.213 pengguna internet dan 24% tersebut melakukan belanja online. Ujar Yoanita selaku kepala pimpinan BMI mengatakaan bahwa, alasan untuk melakukan belanja online karena belanja tidak memakan waktu dan dapat melakukan opsi terbaik.

Uses and Gratifications Theory atau Teori kegunaan dan kepuasan memandang pengguna media mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan-pilihan media sumber beritanya. Dalam hal ini, pengguna media berperan aktif dalam kegiatan komunikasi untuk memenuhi kepuasannya. (Nurudin, 2003). Dalam hal tersebut, masyarakat mencari media sosial yang terdapat banyak olshop untuk mencari kebutuhaan dan keinginan untuk mereka penuhi.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline