Lihat ke Halaman Asli

Cuaca Ekstrem Terjadi di Kota Bandung, Suhu Sekitar Menjadi Turun

Diperbarui: 22 Januari 2023   16:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Bandung ialah salah satu kota besar yang ada di Indonesia. Selain itu, Bandung juga merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat dan sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian di Provinsi Jawa Barat. Bandung menjadi salah satu kota yang sangat diminati untuk dikunjungi oleh wisatawan. Seperti saat libur Natal dan Tahun Baru. Namun, bertepatan dengan bulan Desember, curah hujan di Bandung semakin meningkat. Suhu sekitar pun menjadi lebih dingin dari biasanya. Menurut BMKG, suhu rata-rata di Bandung adalah 19° sampai 29° dan yang terdingin adalah 14°. Mengutip dari sumber yang sama, rekor suhu terdingin di Bandung adalah 9,8° dan terjadi di Lembang.

Namun, saat bulan Desember 2022 kemarin, suhu di Bandung menjadi menurun. Faktor cuaca ekstrem yang terjadi di bulan Desember menjadj faktor utama Bandung menjadi dingin dari biasanya. Dikutip dari CNN Indonesia (2022), Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung Muhamad Iid Mujtahidin mengatakan suhu yang lebih dingin itu merupakan faktor dari cuaca ekstrem yang terjadi pada akhir 2022. Dia juga menambahkan, jika suhu ekstrem yang terjadi ini diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 2 Januari 2023. Biasanya, pada malam hari suhu di Bandung sekitar 25°. Namun, beberapa hari terakhir di 2022 suhunya mencapai 19°. Curah hujan yang terjadi jauh lebih sering dari biasanya dengan intensitas yang cukup lebat dan disertai dengan angin yang berhembus kencang dan terjadi mulai pagi hari bahkan hingga malam hari.

Cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini dirasakan oleh warga Bandung disebabkan oleh aktifnya Monsun Asia dan masih teridentifikasinya seruak dingin dan arus lintas ekuator.

Monsun Asia adalah sebuah fenomena yang terkait dengan pergeseran pola angin musiman yang signifikan di wilayah yang meliputi anak benua India, Asia Tenggara, dan Cina. 

Melansir dari CNN Indonesia (2022), Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kota Bandung Teguh Rahayu mengatakan bahwa cuaca ekstrem dipicu oleh masih aktifnya Monsun Asia dan masih teridentifikasinya seruak dingin dan arus lintas ekuator. Termasuk juga masih aktifnya MJO + Kelvin + Rosby dan pola tekanan rendah Ex-Siklon Tropis Ellie di Australia. Ia juga menambahkan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di Kota Bandung dapat berlangsung hingga tanggal 6 Januari 2023.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline