Lihat ke Halaman Asli

Perempuan Sasak

Perempuan Sasak

Puisi | Sepasang Telinga yang Tak Bisa Mengumpat

Diperbarui: 26 Maret 2019   14:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay

Setelah misimu selesai, kehancuranku seolah karunia buatmu. Kau bertepuk tangan di branda sambil tertawa dengan suara paling lantang

Kau begitu menikmati lukaku dengan amat santun
Meminta maaf padaku seolah-olah itu hanya luka kecil yang mudah disembuhkan

Beruntung, aku memiliki sepasang telinga yang tak bisa mengumpat
Beruntung, aku memiliki otak yang bisa menimbang

Kau pantas kusebut apa?
Batu atau lampu?
Sebagai batu kau tak punya hati dan pikiran
Sebagai lampu kau hanya memberi terang dirimu sendiri
Sementara aku melebur dalam gelap yang paling 

Selamat menika(m)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline