Lihat ke Halaman Asli

finiez habeahan

Menulis adalah cara sederhana untuk berbagi

Ini Skill yang Sulit Dikuasai tapi Wajib Dimiliki

Diperbarui: 27 Juli 2024   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Terjun kedunia karir adalah sebuah kesempatan yang baik. Dalam dunia karir semua orang berlomba-lomba untuk mengasah skill agar produktivitas yang dihasilkan baik adanya. Banyak orang menggunakan kesempatan untuk mencaritahu tentang bagaimana cara memperoleh dan mengembangkan karirnya sehingga memiliki masa depan yang cemerlang.

Saya sendiri berefleksi demikian,setelah terjuan ke dunia pendidikan,berkecimpung dengan aneka karakter,metode dan aplikasi saya banyak belajar,saya banyak membaca agar saya benar menjadi seorang guru yang profesional. 

Profesiaonal dalam arti saya ahli dalam bidang yang saya geluti. Banyak hal yang sudah saya dapatkan didunia perkuliahan. Namun berbekalkan ilmu yang saya terima,itu tidak cukup untuk menjadi seorang guru yang profesional. 

Saya tidak pernah membayangkan kalau seorang guru itu harus bisa menjadi konten creator, harus bisa menjadi motivator, harus bisa menadi psikolog untuk anak-anak dan lain sebagainya. Namu dalam realita itu semua dibutuhkan.

Menjadi seorang guru ,langkah pertama yang saya tepuh ialah memiliki skill atau kemampuan dalam mendidik. Disamping tuntutan kecerdasan IQ,SQ,EQ  saya harus memiliki skil ini. Skill ini barangkali terlihat sepele dan tidak berefek, tapi saya yakin bahwa hal ini wajib dimiliki oleh setiap orang apapun yang menjadi karirnya.

1. Skill untuk berproses dan bersyukur

 Terlalu sibuk berproses ,saya tidak akan pernah bahagia. Terlalu sibuk bersyukur hidup ini juga akan begitu-begitu saja. Contoh ,saat ini guru-guru yang menang sebagai guru penggerak disibukkan oleh berbagai hal. Kesempatan itu adalah suatu anugerah.Tapi yang terjadi adalah bersungut-sungut dan mengabaikan tugas utamanya sebagai pendidik. Nah,  bersyukur tanpa usaha juga tidak cukup. Ungkapan syukur mesti dibarengi dengan usaha tentu iklas dan gembira melakukan apapun yang menjadi tanggungjawabnya.

Saya harus menyeimbangkan antara rasa syukur dan proses yang sedang saya alami, bersyukur sebelum tidur dan sesudah bangun misalnya. Sisanya kerja,berproses dan berkarya.

2. Skil untuk delayed Gratification

Menahan diri itu sangat penting. Menahan diri untuk mendapatkan kesenangan jangka pendek. Misalnya menahan diri untuk gofood, ngemil, jalan-jalan. Saya mesti memikirkan kesenagan jangka panjang dan pengembangan diri. Masa depan itu yang menjdi fokus utama. Kemampuan menahan diri membuat kita lepas bebas dari keinginan yang tidak teratur. So, tahan malasnya dan mulailah bekerja. Tahan nafsunya dan mulailah berdoa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline