Lihat ke Halaman Asli

finiez habeahan

Menulis adalah cara sederhana untuk berbagi

Kenali Dirimu, High value People Atau Low Value People

Diperbarui: 19 Juli 2024   22:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Popbela.com

Ketika saya memasuki usia 30, satu hal yang terlintas dalam benak saya adalah tentang nilai-nilai yang saya miliki serta penerapannya dalam hidupku. Bagi saya angka 30 merupakan usia yang sudah begitu matang dalam segala hal. Di usia ini saya merasa bahwa sudah saatnya mencapai puncak karir dan kesuksesan dalam hidup. Salah satunya yang tidak kalah penting adalah nilai-nilai yang saya tanamkan dalam diri,saya pelihara dan saya bagikan kepada sesama. Saya tidak mau menyia-nyiakan usia saya begitu saja. Saya mau menjadi pribadi yang berguna dan bukan sempurna.

Nilai atau value yang saya miliki menjadi landasan etika yang saya yakini dapat mengontrol pola perilaku setiap hari. Tentu dengan nilai atau value yang saya miliki membuat saya menjadi pribadi yang berharga. Berdasarkan pengalaman,saya menemukan beberapa poin penting dalam hidupku yang merupakan value atau nilai yang saya pelihara dengan baik. Sebagai orang yang memiliki value saya sadarbahwa betapa berharganya diri ini, tau akan kekurangan dan kelebihan diri, sadar bahwa tidak semua orang menyukai saya, menerima diri apa adanya dan mengedepankan attitude daripada gengsi,dan yang saya cari bukanlah kesenangan melainkan masa depan yang tenang.

Selain itu pribadi yang memiliki high value tidak pusing lagi dengan orang yang membenci dirinya. Saat ini saya berada di fase ini. Dalam hidup kita ada saja memang orang yang tidak suka,benci,iri dan macam-macam. satu kesadaran bagi saya bahwa orang yang seperti ini tidak akan pernah hilang atau habis. Jika yang satu musnah maka akan datang satu lagi. Langkah bijak untuk mengatasi hal demikian adalah mengontrol respon dari diri sehingga memang saya tidak akan terganggu dan saya bisa fokus menata diri sendiri.

Kemudian kemampuan menerima diri. Setiap kita tentu memiliki kekurangan juga kelebihan. Kita yang tergolong high value sadar akan hal itu sehingga sebisa mungkin kita akan berusaha menerima dan memperbaiki kekurangan yang kita miliki serta fokus untuk meningkatkan kelebihan yang saya miliki.

Poin selanjutnya orang yang memiliki high value  mempunyai attitude yang bagus. Memang setiap kita diajarkan tentang etika atau tata krama yang baik. Berbicara yang sopan,tidak merendahkan orang lain,memberikan apresiasi atas setiap pencapaian orang lain yang pastinya tau cara memanusiakan manusia. Melakukan hal ini adalah perjuangan dari hari ke hari. Namun, bagi saya tiada yang mustahil kalau saya berani mencoba dan berusaha untuk selalu meng upgrade diri.

Orang yang high value akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Untuk saya secara pribadi contoh kecil yang bisa saya lihat adalah ketika saya melakukan kesalahan saya tidak gengsi untuk meminta maaf dan memperbaikinya. Karena bagi saya tanggungjawab sekecil apapun itu penting. Dikatakan Tanggungjawab bukan berarti harus memiliki beban yang berat. Belajar bertanggung jawab dimulai dari hal-hal yang terkecil, seperti berani melakukan kesalah berarti berani untuk minta maaf, menepati janji, setia berkomitmen termasuk bagian dari tanggungjawab juga mempertanggungjawabkan setiap lisan kita. Saya berpikir demikian jika saya tidak sanggup mempertanggungjawabkan hal-hal kecil bagaimana mungkin saya bisa mempertanggungjawabkan hal-hal yang besar. 

Selanjutnya kita tipe high value tentu memiliki tujuan yang jelas. Tidak asal hidup yang penting makan dan tidur, hehehe. Kita memiliki plan atas hidup kita, kita memiliki tujuan yang jelas atas segala daya upaya yang kita lakukan. Setiap kita tentu memiliki titik puncak pencapaian. Untuk sampai pada puncak tersebut saya harus membuat plan lalu actionnya. Untuk mendapatkan hasil maksimal tentu saya harus fokus dan  tidak menghabiskan waktu untuk hal yang sia-sia. Karena bagi saya hanya dengan bekal ketekunan segala keinginan dapat tercapai.

Poin terakhir adalah mau belajar dari kesalahan. Setiap kita pastilah pernah melakukan kesalahan. Namun ini bukan soal kesalahan yang dilakukan melainkan sikap sadar atas kesalahan yang telah diperbuat. Kesalahan tidak akan selesai dengan kata minta maaf tetapi kemauan untuk memperbaikinya supaya tidak terjadi untuk kedua kalinya. Kesalahan menyadarkan kita akan discermen. Pentingnya menimbang segala sesuatu sebelum bertindak.

Enam poin penting diatas merupakan ciri-ciri orang yang high value. Jadi bagi saya, menjadi orang yang high value adalah sikap yang bijaksana. Tuntutannya sederhana dan mudah dilakukan asal ada kemauan. Penerapannya langsung nyata dalam hidup sehari-hari, dampaknya dapat dirasakan secara langsung oleh diri sendiri dan orang lain. Memang tidak gampang menerima situasi yang tidak sesuai dengan harapan kita. Namun ketika kita mampu berdamai dan menerima situasi itu sebagai ujian untuk diri sendiri maka pada saat itu kita menyadari bahwa pentingnya ujian dalam hidup guna menguji tingkat kesabaran dan ketekunan kita.

semoga kita berani mengambil langkah yang bijaksana sehingga kita menjadi pribadi-pribadi yang high value bukan low value.

Semoga bermanfaat




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline