Lihat ke Halaman Asli

Jakarta Merupakan Tujuan Semu yang Tak Pasti

Diperbarui: 13 Oktober 2016   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jakarta merupakan Kota Metropolitan. Wilayah metropolitan Jakarta (Jabotabek) yangberpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia. Maka Tak heran kalau banyak orang Indonesia yang berbondong-bondong dari berbagai pelosok daerah untuk hijrah keJakarta sehingga Kota Jakarta ini dihuni oleh Manusia Multi-Kultur dan MultiStatus Social. Ini membuat kota Jakarta menjadi unik, sebab kota Jakarta bisadisebut miniature Indonesia karena memang Jakarta menampung jutaan pendudukindonesia yang memiliki berbagai macam suku dan agama yang berbeda-beda. 

Bahkan peruntungan penghuni Jakarta juga berbeda-beda pula sehingga membuat adaperbedaan status sosial antarwarga satu dan lainya apalagi banyak pejabattinggi yang senang makan uang haram sehingga bisa kaya raya, ada artis yangpenghasilannya luar biasa karena mampu memaksimalkan bakat music, olah vokal,acting dan aneka gaya goyang ngebor yang dimilikinya, ada sekelompok masyarakat menengah kebawah yang kerjanya sebagai tukang ojek, Cleaning service, orangkantoran, penjual, pekerja pabrik, supir taxi, angkot, kopaja, metromini danbus yang setiap hari mengisi diari Jakarta bahkan sampai sekelompok unik dalamstatus social masyarakat karena menjadi Bandar narkoba, kepala gangster,rampok, jambret pencopet dan lain – lain. Semua itu dikarenakan persainganketat yang harus hadapi oleh warga ibu kota yang entah persaingan tersebutsehat maupun tidak sehat. 

Bagi para pejabat tinggi yang hidup berkecupan bahkan bisa disebut bergelimangan harta dan mengkonsumsi makanan-makanan instan yang kurang sehat dan menyebabkan segala macam penyakit menghampirinya. Akan tetapi mereka seakan takmemperdulikan kesehatannya dan lebih mementingkan gengsi di kalangannya untuk bisa dipandang lebih berkelas dibanding yang lainnya. Akibat dari semua itumereka lebih banyak yang menderita penyakit kronis semacam stroke dan jantungdikarenakan perilaku mereka tadi. Namun, bagi para orang yang hidup di Jakartadengan tingkat perekonomian rendah dan bisa dibilang miskin, mereka hanyamemakan makanan yang sederhana dan yang penting bagi mereka adalah kenyangtanpa memikirkan kandungan gizi yang terdapat di dalamnya.

Dari tingkat kesenjangan sosial yang sangat nampak di kota-kota besar seperti diJakarta maka dapat disimpulkan "yang kaya semakin kaya dan mapan sedangkanyang miskin semakin miskin dan kelaparan"

Semua orang berlomba-lomba untuk mendapatkan pekerjaan setinggi-tingginya yang hanya untuk mengisi perut dan menjadi ajang adu gengsi bagi para pengusaha untuk lebih dari lainnya. Segala pekerjaan pada dasarnya merupakan kewajiban bagi seluruh umat di dunia ini. Namun, dengan catatan segala pekerjaan tersebut halal dan legal hukumnya. 

Dalam suatu hadits pun sudah di sebutkan bahwasannya dalam bidang konsumsi harus dilandasi oleh kehalalan baik dari segi zatnya maupun cara mendapatkannya dan hadits tersebut berbunyi :
 (“Nabi SAW bersabda:  “Halal itu jelas, haram juga jelas, di antara keduanya adalah subhat,tidak banyak manusia yang mengetahui. Barang siapa menjaga diri dari subhat,maka ia telah bebas untuk agama dan harga dirinya,barang siapa yang terjerumus dalam subhat maka ia diibaratkan pengembala disekitar tanah yang di larang yangdihawatirkan terjerumus. Ingatlah sesungguhnya setiap pemimpin  punya bumi larangan. Larangan Allah adalahhal yang di haramkan oleh Allah, ingatlah bahwa sesungguhnya dalam jasadterdapat segumpal daging jika baik maka baiklah seluruhnya, jika jelek makajeleklah seluruh tubuhnya, ingatlah daging itu adalah hati.”) 

Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa Allah SWT telah memberikan segala sesuatudi dunia ini diciptakan hanyalah untuk dimakan oleh hambanya yang bernamamanusia namun dengan syarat yang sangat jelas pula yaitu halal dan selamabarang tersebut tidak membahayakan badan. 

Halal yangmurni, misalnya adalah buah-buahan, binatang sembelihan, minuman sehat, pakaiandari kapas atau wol, pernikahan yang sah, warisan, rampasan perang dan hadiah.

Haram yangmurni misalnya bangkai, darah, babi, arak, pakaian sutra bagi kaum lelaki,pernikahan sesama mahram, riba, hasil rampok dan curian.

Sementara diantara keduanya adalah syubhat. Syubhat adalah beberapa masalah yang diperselisihkan hukumnya, seperti daging kuda, keledai, biawak, minuman anggur yang memabukkan apabila banyak, pakaian kulit binatang buas.

Di Jakarta sendiri telah banyak kita ketahui alat pemenuhan kebutuhan warga sangatlahbanyak khususnya di bidang konsumso seperti halnya warung-warung pinggir jalanhingga restorant mewah yang hanya bisa di datangi oleh para orang-orang elitberkantong tebal. Dan hal-hal semacam itu yang membuat warga Indonesia menjadiingin datang ke Jakarta hanya untuk merasakan seperti apa rasa makanannya sajatanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya kelak dikemudian hari. Akibatdari itu semua orang-orang tersebut bukan hanya tidak dapat memakan apa yangmereka idam idamkan bahkan mereka tidak dapat pula memakan makanan standartyang di Jakarta sendiri harganya cukup tinggi dikarenakan kekurangan uang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline