Lihat ke Halaman Asli

Tangisan Alam Indonesia yang Semakin Keras

Diperbarui: 15 September 2016   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelahnegara Brazil. Hal tersebut merupakan bukti bahwa keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia sangatlah banyak. Namun, semua itu sekarang tinggallah cerita dan dongeng yang selalu menemani anak kecil tidur di malamhari dikarenakan semakin tingginya Eksploitasi alam Indonesia. Hal tersebutmemang membawa manfaat ekonomi bagi negara, akan tetapi sering terjadi pulakerugian bagi lingkungan hidup serta masyarakat-masyarakat di daerah yang kayaakan sumber daya alam sampai-sampai banyak memicu ketegangan sosial danmenimbulkan konflik yang disertai kekerasan. 

Kerusakan yang terjadi di mukabumi ini semakin hari semakin parah dan memprihatinkan, kondisi seperti inisecara langsung memberikan dampak bagi kehidupan manusia yang dimana semakinparah kerusakan yang terjadi maka semakin besar pula resiko yang akan didapatmanusia contohnya bencana alam.

Semakin banyaknya Kerusakan alam di negeriini merupakan tanda bahwa alam sekitar yang di rusak warga Indonesia sudahsangat parah. Banjir yang melanda, tanah longsor, kekeringan, bahkan cuaca yangsemakin ekstrim dan tak menentu merupakan suatu indikasi bahwa keseimbanganalam di Indonesia sudah tidak ada lagi. Penyebab utamanya adalah ketamakan dankecerobohan manusialah yang merupakan penyebab utama rusaknya alam di negeri ini.

Bentuk-bentuk pengrusakan alam Indonesiaseperti halnya penebangan kayu ilegal, penambangan dan penangkapan ikan yangdilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang melanggar hukum atau pelaku liar yangbertindak di luar hukum yang dimana semua itu berakibat pada rusaknyalingkungan, pengurangan pendapatan negara, hingga timbulnya kemungkinan letusankonflik di masa depan. 

Kerusakan alam terjadi pula di daerahpesisir seperti pengrusakan hutan mangrove yang telah mengakibatkan erosipantai dan berkurangnya keanekaragaman hayati. Erosi ini diperburuk olehperencanaan tata ruang dan pengembangan wilayah yang kurang tepat. Kegiatanyang menjadi penyebab terjadinya erosi pantai antara lain reklamasi pantai,pembangunan hotel dan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memanfaatkanpantai dan perairan.

Allah SWT telah memerintahkan manusiauntuk menjaga alam  ini dengan baik.Dalam surat Al A’raf ayat  56-58 yang berbunyi : 

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinyadan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yangberbuat baik.Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembirasebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawaawan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujandi daerah itu, Maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macambuah-buahan. seperti Itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,Mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur,tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tandakebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur”. 

Pada ayat diatas telah jelas bahwa Allah memperingatkan kepada manusia agar tidak merusak lingkungan. Dan Dengan menjaga lingkungan maka Allah akan memberikan kebaikan. Dengan segala kebaikan yang diberikan oleh Allah kepada seluruh umat manusia merupakan bentukperhatian dan kemurahan demi kebaikan seluruh umatnya. Maka, jagalah bumi iniagar seluruh kenikmatan yang telah kita nikmati selama ini terus bisa kitanikmati. Perintah Allah untuk menjaga alam ini dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAWdengan beberapa contoh tindakan nyata diantaranya adalah anjuran untukmemanfaatkan tanah dan menanaminya dengan sebaik-baiknya dan larangan untukmenelantarkan kebun. Dalam sebuah hadist disebutkan:

 

حَدِيْثُ جَابِرِابْنِ عَبْدِ اللهِ رضى الله عنهما, قَالَ : كَانَتْ لِرِجَالٍ مِنَّا فُضُوْلُاَرَضِيْنَ, فَقَالُوْا نُؤَاجِرُهَا بِالثُّلُثِ وَالرُّبُعِ وَالنِّصْفِ,فَقَالَ النَّبِىُّ ص.م. : مَنْ كَانَتْ لَهُ اَرْضٌفَلْيَزْرَعْهَا اَوْلِيَمْنَحْهَا اَخَاهُ فَإِنْ أَبَى فَلْيُمْسِكْ أَرْضَهُ.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline