Lihat ke Halaman Asli

Fina Wulandari

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Observasi Mengenai Tipologi Belajar Siswa MTS Salafiyyah Sawangan

Diperbarui: 12 Desember 2022   20:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang diorganisasikan. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Dalam belajar tentunya sangat dibutuhkan konsentrasi yang tinggi. tidak akan mudah bagi seseorang untuk konsentrasi saat belajar jika ia merasa terpaksa atau tidak nyaman. oleh karena itu kita harus mencari solusi agar proses pembelajaran berlangsung nyaman dan efektif.

Pada tanggal 07 Desember 2022 saya melakukan observasi ke salah satu sekolah menengah pertama di Sawangan yaitu MTS Salafiyyah. Pada observasi kali ini saya menggunakan dua informan untuk saya mintakan keterangan mengenai tipologi belajar yang mereka sukai. Kedua informan saya adalah siswi dari kelas IX, untuk mendapatkan informasi dari dua siswi tersebut saya menggunakan metode Quisioner. Alasan saya memilih metode ini karena saya rasa dengan memberikan beberapa pertanyaan secara tertulis akan lebih efektif dibandingkan dengan metode wawancara sebab salah satu dari mereka merasa kurang luwes jika mengungkapkan sesuatu menggunakan kata-kata.

Sebelum saya jelaskan mengenai hasil observasi, akan saya paparkan terlebih dahulu secara singkat mengenai pengertian tipologi belajar dan juga perbedaan individu dalam belajar.

Bobbi DePorter & Mike Hernacki mengemukakan "Tipologi belajar siswa adalah cara yang digunakan untuk mempermudah proses belajar dan bagaimana siswa menyerap, kemudian mengatur serta mengolah informasi tersebut". Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini adalah apa saja cara-cara yang digunakan oleh siswa MTS Salafiyyah untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga mereka merasa mudah dalam menerima dan mengolah informasi yang disampaikan.

Tipologi belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu visual, auditori, dan kinestetik (DePorter & Hermacki, 2007).

visual learner adalah gaya belajar di mana gagasan, konsep, data dan informasi lainnya dikemas dalam bentuk gambar dan teknik. Siswa yang memiliki tipe belajar visual memiliki interest yang tinggi ketika diperlihatkan gambar, grafik, grafis organisatoris, seperti jaring, peta konsep dan ide peta, plot, dan ilustrasi visual lainnya

Auditory learner adalah suatu gaya belajar di mana siswa belajar melalui mendengarkan. Siswa yang memiliki gaya belajar auditori akan mengandalkan kesuksesan dalam belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan penjelasan apa yang dikatakan guru.

Tipe Belajar Kinestetik (Tactual Learner), yaitu belajar dengan cara bergerak Tactual learner adalah siswa belajar dengan cara melakukan, menyentuh, merasa, bergerak, dan mengalami. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik mengandalkan belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan tindakan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam ber jam jam karena keinginan mereka untuk beraktivitas dan eksplorasi sangatlah kuat.

Perbedaan Individu dalam Belajar

Perbedaan Individu dalam belajar, secara umum, perbedaan individual dibagi menjadi dua, yaitu perbedaan secara vertikal dan perbedaan secara horizontal. Perbedaan vertikal adalah perbedaan individu dalam aspek jasmaniah, seperti bentuk, tinggi, besar, kekuatan dan sebagainya. Perbedaan horizontal adalah perbedaan individu dalam aspek mental, seperti tingkat kecerdasan, bakat. minat, ingatan, emosi, tempramen, dan sebagainya.

Dalam menghadapi perbedaan individual siswa, guru harus bersikap bijaksana. Artinya, guru harus bersikap sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan memberikan perhatian yang cukup pada siswa yang bermasalah. Selain itu, guru perlu menyesuaikan pembelajaran yang diberikan dengan perbedaan individual di antara siswa. Salah satu cara yang bisa ditempuh guru dalam hal ini adalah dengan penerapan mastery learning, yaitu suatu kualitas pembelajaran di mana guru dan siswa memutuskan secara bersama tentang waktu yang dibutuhkan dan apa yang perlu dikuasai oleh siswa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline