Lihat ke Halaman Asli

fina siti fauziyah

warisan diri, rekam jejak insan yang pernah singgah di bumi. semoga bermanfaat

SDM Indonesia Rendah, Inilah Salah Satu Penyebabnya

Diperbarui: 6 April 2017   06:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Guru adalah seorang panutan bagi para anak didiknya. Seorang guru yang hebat adalah ketika ia berhasil membimbing anak didiknya menjadi lebih sukses daripada dirinya. Setiap guru menjadi pengganti orang tua bagi siswanya selama di sekolah.

Pada tingkat anak usia dini, guru memiliki tugas yang sangat penting, karena pada masa inilah terjadi proses pendidikan karakter. Para guru anak usia dini, harus benar-benar mampu mengontrol emosinya. Karena akan berpengaruh pada perkembangan mental anak didiknya.

Permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah ketika kebanyakan orang menganggap remeh guru anak usia dini. Kebanyakan orang di Indonesia menganggap bahwa mengajar anak usia dini paling mudah. Sehingga masih banyak lembaga PAUD di Indonesia yang tenaga pengajarnya hanya sebatas lulusan SLTA,terlebih karena penghasilan guru anak usia dini relatif kecil, sehingga kebanyakan dari mereka belum paham tentang bagaimana cara menyikapi anak usia dini yang baik, metode pengajaran yang baik dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu rendahnya sumber daya manusia di Indonesia, karena sejak awal mengenyam pendidikan di tanangani oleh tukang ( sebatas pekerja ).

Di negara-negara maju, seperti negara Jepang, Finlandia dan Kanada, untuk menjadi seorang guru anak usia dini sangatlah sulit, dimana para pendidik harus memiliki gelar profesor ( tenaga ahli) dan penghasilannya pun sangat fantastis. Karena di negara-negara maju masyarakat dan pemerintahnya sangat menyadari bahwa tidaklah mudah mendidik anak usia dini, sehingga di butuhkan tenaga ahli. Para pendidik anak usia dini setara dengan profesi dokter. Sehingga tidak semua orang bisa mendapat profesi tersebut, karena harus berhasil melalui prosess yang panjang.

Sejak kecil, di negara-negara maju anak usia dini sudah dididik kemandiriannya, seperti halnya di negara Jepang, anak usia dini harus berjalan dari rumahnya menuju sekolahnya dengan menggendong 3 tas ditubuhnya. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor pendukung mengapa orang-orang di Jepang memiliki karakter pekerja keras, karena sudah dibiasakan sejak kecil. Lain lagi di Finlandia, Kanada dan negara maju lainnya, setiap anak sejak usia dini telah diteliti bakat dan minatnya. Sehingga mereka benar-benar dibimbing agar menjadi ahlinya. Dalam proses belajarnya, mereka sudah dididik untuk bersikap produktif dimana guru memberikan tugas proyek pada anak-anaknya, meskipun itu dalam bentuk proyek kecil tapi disitulah proses pembentukan pribadi produktif.

Berkaca dari hal tersebut, alangkah baiknya masyarakat Indonesia dan Pemerintah memberi perhatian khusus pada para pendidik anak usia dini. Karena orang-orang besar terlatih sejak kecil dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang baik sejak usia dini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline