Lihat ke Halaman Asli

Finarosyada_J

Salam hangat❣

Pengenalan Budaya Karapan Sapi Madura

Diperbarui: 6 Mei 2020   20:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah kalian apa itu karapan sapi? Dan tahukah kalian asal mula dari adanya karapan sapi? Pasti banyak dari kalian yang sudah tahu sedikit tentang karapan sapi. Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri dulu. Nama saya Fina Rosyada, mahasiswa UIN MALIKI Malang. Asal saya dari Madura tepatnya di Kota Bangkalan. Madura terkenal dengan makanannya yaitu ”SATE MADURA” namun selain itu ada yang paling menarik yaitu “KARAPAN SAPI MADURA”. Orang tua saya lebih tepatnya bapak saya sangat suka menonton perlombaan karapan sapi ini. Beliau selalu menghadiri acara perlombaan karapan sapi setiap tahunnya. Jadi, saya sedikit mengerti tentang karapan sapi dari bapak saya.

Nah, pada artikel ini saya ingin membahas sedikit tentang karapan sapi. Karapan sapi adalah suatu perlombaan tradisi Madura dimana sepasang sapi akan menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) yang dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan-pasangan sapi yang lain. Perlombaan ini diadakan setiap tahun yaitu pada bulan Agustus dan September.

 Awal mula dari adanya perlombaan kerapan sapi yaitu dilatarbelakangi oleh tanah Madura yang kurang subur untuk lahan pertanian, sebagai gantinya orang-orang Madura mengalihkan mata pencahariannya sebagai nelayan. Pada suatu ketika seorang ulama Sumenep bernama Syekh Ahmad Baidawi (Pangeran Katandur) yang memperkenalkan cara bercocok tanam dengan menggunakan sepasang bambu yang dikenal oleh orang Madura dengan sebutan “nanggala” atau “salaga” yang ditarik oleh dua ekor sapi.

Maksud awal dari kerapan sapi ini  adalah memperoleh sapi-sapi yang kuat untuk membajak sawah, namun gagasan ini kemudian menimbulkan tradisi karapan sapi. Karapan sapi diadakan dengan iringan musik yaitu “saronen”. Ada beberapa fakta menarik tentang karapan sapi yaitu:

1. Kerapan sapi memiliki empat babak

Pelaksanaan tradisi kerapan sapi dibagi menjadi empat babak. Dimana babak pertama yaitu sapi akan diadu kecepatannya dengan tujuan memisahkan kelompok menang dan kalah. Babak kedua yaitu pemilihan kembali pasangan sapi yang masuk dalam kelompok menang dan akan dipertandingkan kembali. Babak ketiga yaitu semi final dimana pasangan sapi dipertandingkan untuk menentukan tiga pasang sapi dari masing-masing kelompok. Dan keempat adalah final dimana pasangan sapi yang menang pada babak tiga akan diadu kembali untuk menentukan juara I, II, dan III.

2. Ada joki dalam kerapan sapi

Tugas dari seorang  joki adalah untuk mengendalikan gerak lari sapi dengan berdiri dan menarik sejenis kereta kayu. Dalam perlombaan ini sepasang sapi dipaksa berlari kencang sampai garis finish. Panjang lintasan pacu Karapan Sapi kurang lebih 100 meter dan pertandingan ini berlangsung selama sepuluh detik sampai satu menit.

3. Sapi harus dirawat

Dalam mengikuti perlombaan kerapan sapi, sapi yang digunakan untuk perlombaan adalah sapi yang sudah dilatih dan dirawat terlebih dahulu. Tubuh dari sepasang sapi harus dibentuk agar sehat dan kuat. Biaya yang dikeluarkan untuk makanan maupun pemeliharaan lainnya juga tidak sedikit. Sapi-sapi ini sebelum mengikuti perlombaan akan diberi jamu dan puluhan telur ayam perhari.

4. Ada dua macam perayaan kerapan sapi di Madura

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline