Lihat ke Halaman Asli

Finan Azka Nuzilla Hilyah

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2019.

Aleut, Komunitas Pejalan Kaki Pecinta Sejarah

Diperbarui: 23 Februari 2023   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunitas Aleut sedang melakukan kegiatan ngaleut ke Taman Balai Kota, Bandung. (sumber foto: Jurnalposmedia)

Kita tentu sering mendengar dan mengenal berbagai komunitas. Komunitas sepeda ontel, komunitas pecinta skateboard, komunitas penggemar motor antik hingga komunitas motor gede. Berbagai komunitas tersebut seringkali menunjukkan eksistensi mereka. Ternyata di Kota Bandung terdapat komunitas yang jauh lebih sederhana tetapi memiliki manfaat yang amat besar. Komunitas Aleut adalah komunitas pejalan kaki dan pecinta sejarah Kota Bandung. Sekretariat komunitas ini berada di Jalan Pasir Luyu Hilir No. 30, Pasirluyu, Kota Bandung. Komunitas yang berdiri sejak 2006 ini telah menjelajahi kota kembang secara keseluruhan.

Komunitas Aleut menjelajah sebanyak hampir 300 tempat bersejarah di kota Bandung. Kegiatan jalan kaki sambil belajar sejarah yang menjadi agenda rutin komunitas ini dilakukan satu kali dalam seminggu. Dengan jumlah anggota yang sangat banyak, tentu tidak semua anggota rutin mengikuti kegiatan ngaleut. Saat ngaleut, para anggota akan ditemani pemandu yang sudah memahami sejarah dan asal muasal tempat tersebut. Sehingga edukasi sejarah yang diberikan benar-benar sesuai dan dapat menambah wawasan para anggota.

Mengenal Makna Aleut Lebih Dalam

Ngaleut berasal dari bahasa Sunda yang bermakna berjalan beriringan. Gagasan inilah yang kemudian dikembangkan menjadi “aleut” sebagai nama komunitas. Inas selaku koordinator komunitas mengatakan bahwa komunitas ini tidak hanya berorientasi pada sejarah tetapi juga bertujuan untuk memberi edukasi lingkungan, kesehatan, serta pengembangan minat dan bakat bagi para anggotanya. 

Hal ini dibuktikan dengan beragam kegiatan lain yang menjadi agenda komunitas ini. Selain ngaleut, terdapat dua kegiatan lain yakni kelas literasi dan Aleut Development Program. Kelas literasi merupakan kegiatan rutinan yang dilakukan sebanyak satu hingga dua kali dalam seminggu. Kelas literasi diisi dengan diskusi mengenai buku, film, lagu, hingga pembahasan lain yang telah disepakati bersama.

Kegiatan ini digagas pada tahun 2020 sebagai pengganti kegiatan ngaleut yang sempat terhenti karena pandemi. Aleut Development Program dilakukan untuk memberi pelatihan bagi para anggota komunitas. Tema pelatihan pun berbeda-beda tergantung kesepakatan para anggota. 

Ragam kegiatan yang dilakukan komunitas ini menunjukkan bahwa komunitas pejalan kaki yang sederhana memiliki manfaat yang sangat banyak. Dikatakan sederhana karena komunitas ini tidak menuntut anggotanya untuk memiliki barang-barang mewah dan mahal. Hanya dengan jiwa yang sehat dan kuat, para anggota dapat bersama-sama mengikuti setiap kegiatan di komunitas ini.

Untuk menjadi bagian dari komunitas ini sangatlah mudah. Kita hanya perlu mengikuti akun Instagram @komunitasaleut untuk mendapat informasi pendaftaran. Calon anggota diwajibkan membayar biaya keanggotaan sebesar Rp 15.000 untuk satu tahun. Dengan uang pendaftaran yang ekonomis, para anggota mendapat keuntungan yang sangat besar. Belajar bersama, bertukar pikiran, rasa solidaritas, dan tentunya jalan-jalan edukatif ke berbagai tempat bersejarah di Kota Bandung menjadi keuntungan istimewa bagi para anggota. (Finan A).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline