Lihat ke Halaman Asli

Khutbah Idul Adha - Masjid Al Huda Tumpang Malang

Diperbarui: 6 Agustus 2023   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Iman kita nih ga ada apa-apanya dibanding sama keimanan Nabi Ibrahim. Bayangin Nabi Ibrahim, diminta untuk menyembelih putranya yang bagusnya kayak gitu.

Nabi Ibrahim berkurban setiap tahunnya 1000 kambing, 300 sapi, 100 unta. Hingga harta bendanya habis. Selama 7 tahun menanti punya keturunan yang sholeh. Hadirlah Nabi Ismail yang sholih dan bagus rupa dan akhlaknya. Kemudian Nabi Ibrahim mendapat mimpi dari Allah SWT, agar Nabi Ibrahim menyembelih putranya.

Nabi Ismail yang belum diangkat jadi nabi waktu itu, menuruti apa yang diperintahkan Allah. Ayahku, lakukanlah jika itu memang perintah dari Allah. Mari kita laksanakan perintah itu bersama-sama.

Kemudian Allah menurunkan domba sebagai ganti untuk disembelih.

Bayangkan apa jadinya jika waktu itu Nabi Ismail beneran disembelih. Bagaimana sanggup mengikutinya menyembelih putra-putra kita?

Biqouli: La ilahailallah. Muhammad rasulullah.

Kalimat tauhid itu adalah cara kita terus memperbaharui iman, kalimat yang begitu dahsyat pengaruhnya. Kisah Nabi Musa yang meminta amalan yang berbeda daripada semua orang, sehingga diberikanlah amalan klimat dzikir tauhid itu. Untuk diampuni dosa-dosanya semalaman oleh Allah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline