Snoopy and Charlie Brown: The Peanuts Movie (2015) adalah film komedi Amerika yang berdasarkan Charles M. Strip komik Schulz Peanuts, diproduksi oleh Blue Sky Studios dan didistribusikan oleh 20th Century Fox. Film ini adalah film Peanuts berdurasi penuh kelima dan yang pertama dalam 35 tahun dan juga disutradarai oleh Steve Martino. The Peanuts Movie tayang perdana di New York City pada 1 November 2015 dan dirilis di Amerika Serikat lima hari kemudian. Itu meraup keuntungan sebesar $246 juta di seluruh dunia dan menjadi film terlaris ke-7 tahun 2015.
Tokoh utama dalam film ini adalah seekor anjing jenis beagle bernama Snoopy dan majikannya Charlie Brown. Selain Charlie Brown, ada adiknya Sally Brown dan teman-temannya seperti Marcie, Pappermint Patty, Linus, Lucy, Pigpen, dan Schroeder. Snoopy si anjing ditemani teman setianya seekor burung kenari bernama Woodstock. Tokoh-tokoh yang ada sebenarnya sudah ada sejak tahun 1950an dari komik strip Peanuts yang diciptakan oleh mendiang Charles M. Schulz.
Pada intinya, film ini menceritakan kegelisahan Charlie Brown ketika hadirnya karakter baru bernama Little Red-Haired Girl sebagai tetangga baru yang juga menjadi teman sekelasnya. Charlie pun merasa jatuh hati kepadanya dan ingin mendapatkan hatinya. Dengan didukung anjingnya, Snoopy, ia berusaha menghilangkan rasa tidak pecaya dirinya agar terlihat keren didepan sang pujaan hatinya. Disamping itu, juga diceritakan tentang Snoopy yang sedang berusaha mendekati anjing betina pujaannya, bernama Fifi.
Dalam proses mendapat perhatiannya itu ia selalu gagal, namun ternyata ada nilai kebaikan lain yang akhirnya ia pahami belakangan. Karakter asli dirinya ternyata justru menjadi daya tarik tersendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana kisah kehidupan Charlie Brown dan Snoopy, kalian dapat menoton film ini.
Selain mengangkat tema keseharian seorang anak, film ini juga mengajarkan rasa kepedulian, pengorbanan, kejujuran, dan pantang menyerah. Kisah ketertarikan seorang anak laki-laki terhadap anak perempuan pun digambarkan dengan wajar sesuai usianya. Film kartun ini juga tidak mengumbar kekerasan dan perkelahian. Jadi sangat disarankan untuk menjadi sarana pembelajaran kebaikan bagi anak, tetapi juga harus dalam pengawasan orangtua agar anak mengerti bagaimana alur film dan pesan moral yang diambil dari film ini.
