Lihat ke Halaman Asli

Tanamkan Nilai Positif dalam Berkomunikasi

Diperbarui: 24 Maret 2018   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber gambar: casalista.com)

Pada hakikatnya manusia itu makhluk yang berkomunikasi, melalui proses komunikasi akan terjadi sebuah interaksi antar manusia satu dengan manusia lainnya, komunikasi sebagai dasar hubungan manusia. Jika melakukan komunikasi  dengan orang lain tentu akan memudahkan kita dalam menjalankan aktivitas sehari-hari baik dalam keluarga, masyarakat, teman, dan sekolah.

Lembaga Pendidikan adalah tempat generasi muda mendapatkan ilmu, untuk membangun diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar mereka. Oleh karena itu sekolah itu harus menjadi tempat yang nyaman bagi para siswa agar mereka dapat memperolah ilmu yang baik juga. Memang lingkungan pertama manusia mendapatkan ilmu adalah keluarga akan tetapi seorang siswa menghabiskan sebagian waktunya juga disekolah, dalam lingkungan sekolah guru mempunyai peran besar dalam karakter siswa.

Dalam lingkungan sekolah selain terjadi proses pembelajaran juga terjadi berbagai interaksi. Baik itu siswa kesiswa, guru keguru, guru kesiswa, siswa kepenjual, dan lain sebagainya. Dalam interaksi tersebut terjalinlah sebuah komunikasi. Seorang guru harus menjalin komunikasi dengan siswanya baik secara individu maupun kelompok, komunikasi tersebut bertujuan agar guru dapat memperoleh informasi lebih jelas tentang siswa yang dididiknya. Komunikasi juga cara terbaik dalam memecahkan masalah dan mencari solusi terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan sekolah. Dalam berkomunikasi perlu mempunyai bebarapa sikap agar komunikasi itu mempunyai nilai positif, diantaranya adalah:

  • Ketebukaan (Oppennes)

Seorang guru melakukan komunikasi harus mempunyai sikap keterbukaan, yaitu sikap yang dapat menerima cerita apapun dari siswanya, selain itu guru juga harus menyampaikan informasi yang baik dan benar kepada siswanya. dan tidak menyembunyikan informasi yang benar dengan maksut membohongi siswanya.

  • Empati (empathy)

Kemampuan seseorang guru untuk merasakan jika seandainya menjadi siswa, dapat memahami apa yang dirasakan oleh siswanya, dan mengerti posisi yang harus ditempatkan jika melakukan komunikasi dengan para siswa.

  • Sikap mendudukung (supportiveness)

Jika melakukan komunikasi dengan siswa atau orang lain,  maka harus mempunyai sikap mendukung, mendukung bagaimana langkah baiknya. Komunikasi yang baik tidak bisa dilakukan jika dalam suasana yang tidak mendukung. Saling memberi masukan.

  • Sikap positif (positif positiviness)

Sikap positif itu dapat ditunjukkan dalam bentuk dan perilaku guru ke siswa pada saat melakukan komunikasi, maksutnya guru dan siswa harus mempunyai perasaan, pemikiran yang posistif, tidak berprasangka curiga.

  • Kesetaraan (equality)

Kesetaraan disini merupakan perasaan yang sama dengan siswa, maksutnya jika guru melakukan komunikasi dengan siswa maka juga harus memiliki rasa yang sama tidak ada yang tinggi dan tidak ada yang rendah. Walupun terdapat perbedan antara guru dengan murid.

Oleh karena itu sebuah komunikasi dalam lingkungan sekolah itu sangat dibutuhkan, dan penting untuk menambah cara siswa berkomunikasi dengan orang lain. Jika siswa itu mendapatkan informasi yang baik dari gurunya, tentu siswa akan menyampaikan kepada orang lain dengan cara yang baik pula. Komunikasi siswa yang baik akan mendapatkan pelajaran yang positif kepada sisiwa tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline