Lihat ke Halaman Asli

Siapa yang Menjadi Munyuk di Perempatan Munyuk (?)

Diperbarui: 8 Mei 2023   01:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Desa Sowan Lor yang diambil dari kata Sowan berasal dari Bahasa Jawa memiliki arti menghadap (kepada orang yang memang harus dihormati), arti lainya yaitu berkunjung atau mengunjungi. Sedangkan kata Lor memiliki arti desa yang dikunjungi berada di daerah utara. Jadi, Desa Sowan Lor memiliki arti Desa yang menjadi tempat berkunjung di daerah utara.
   Pertanyaan mendasarnya adalah apa kaitan desa sowan lor dengan perempatan munyuk? Jadi, asal mula mengapa disebut dengan perempatan munyuk yaitu terjadi pada zaman dahulu yang dimana pada saat itu awal mula dikisahkan bahwa Aryo Penangsang yang pada saat itu dari kudus pergi ke jepara, kebetulan ketika Aryo Penangsang merasa lelah kemudian beristirahat di suatu desa (cikal bakal nama Desa Sowan Lor) dan saat Arya Panangsang beristirahat, ada sebuah perkumpulan atau pasoan di wilayah desa tersebut, akhirnya arua panangsang memberikan nama atau julukan yaitu Desa Sowan, sedangkan Lor yang memiliki arti utara diambil karena wilayah desa yang terlalu luas sehingga dibagi menjadi dua, yaitu Sowan Lor dan Sowan Kidul.
   Lalu apasih kaitanya dengan Perempatan Munyuk? Pada saat Arya Panangsang beristirahat, tepat diatas pohon beringin yang rindang terdapat banyak sekali munyuk atau monyet yang bergelantungan. Pohon beringin yang digelantungi oleh monyet tersebut terletak ditengah jalan yang menghubungkan empat arah yaitu timur, barat, selatan, utara yang dalam kata lain yaitu perempatan. Dari situ tercipta nama Perempatan Munyuk karena terdapat pohon beringin rindang yang banyak dihuni oleh munyuk terletak ditengah perempatan.
   Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, dan bulan berganti menjadi tahun. Pohon beringin rindang yang terletak ditengah perempatan teraebut akhirnya ditebang oleh penduduk sekitar dikarenakan pohon sudah tua dan dianggap akan membahayakan warga sekitar. Munyuk yang dulu bergelantungan beringin itu sedikit demi sedikit mulai hilang karena diburu atau hilang karena mati. Namun perempatan munyuk sekarang hanya menjadi sebuah cerita turun temurun saja karena keberadaanya memang sudah tidak dapat ditemukan.
   Siapa yang menjadi munyuk di perempatan munyuk? Banyak diperdebatkan sebenarnya siapa sekarang? Siapa yang menjadi munyuk itu? Karena letak perempatan munyuk yang cukup strategis yaitu berada ditengah desa maka tak jarang banyak pemuka yang kerap berkumpul ramai-ramai di perempatan tersebut. Pemuda yang kebanyakan tidak memiliki adab dan sopan santun tersebut sering sekali mengganggu warga sekitar ataupun yang bukan warga sekitar ketika lewat. Pendapat beramai-ramai dari warga mengutarakan bahwa pemuda-pemuda itulah penerusnya. Ya penerus dari penghuni pohon beringin rindang tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline