Hai kompasianers, pernah tidak merasa perjalanan usaha kalian sepertinya tidak ada ujungnya? Pernah tidak merasa iri dengan pencapaian seseorang? Sering mempertanyakan ke diri sendiri, kok teman-teman sudah sampai di puncak kesuksesan? Sedang proses memanjat kalian masih panjang ke atas.
Ketika berada di titik mengerahkan segala upaya yang kita punya, tidak jarang ada keragu-raguan di dalam hati. Seperti mempertanyakan diri sendiri. Apa benar, suatu saat kesuksesan mampu kita genggam.
Apakah jalan yang selama ini ditempuh sudah benar? Sepertinya jalan yang ditempuh salah, atau mungkin harus bertindak sebagaimana si A atau si B agar bisa sukses juga.
Bukan angka yang sedikit, pasti di luar sana banyak juga orang-orang yang mematahkan mimpi mereka. Mimpi yang mereka bangun sedikit-demi sedikit. Mereka hancurkan hanya karena asumsi seperti tadi.
Asumsi yang sebenarnya meragukan kemampuan diri mereka sendiri. Banyak di antara kita gagal di tengah perjalanan, bahkan gagal disaat kesuksesan tinggal sejengkal pandangan mata.
Tapi memang, tidak dipungkiri, godaan selama kita sedang merangkai puzzel menuju kesuksesan pasti ada tantangannya. Pasti ada perasaan keragu-raguan, kebingungan dan sempat tidak memiliki senjata yang jelas untuk menghadapi cita-cita kita.
Oleh karena itu, sangat perlu sebelum kita benar-benar bertarung mengejar cita-cita kita. Perlu untuk mengecek amunisi senjata sebagi bekal menghadapi cita-cita agar tidak mudah oleng di tengah pertempuran diri sendiri.
Berikut ini adalah hasil perenungan penulis yang juga sedang berjuang menggapai impian, amunisi penting yang kita butuhkan diantaranya;
a) Setiap Orang Punya Jam Tayangnya
Membandingkan diri kita dengan orang lain, jika tujuannya hanya untuk melemahkan semangat kita dalam berkarya dan meraih sesuatu. Memang itu hanya menjadi tindakan paling bodoh yang kita lakukan.