Lihat ke Halaman Asli

Fina Alfaeni

Pengajar dan Pembisnis Online

Raja yang Durhaka

Diperbarui: 29 Juni 2022   14:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dikisahkan oleh Abu Bakar bin Abdullah al-Musani. Hiduplah seorang raja yang durhaka kepada Tuhannya. Orang-orang Islam lalu memberontak. Raja menyerah.

Mereka bertanya-tanya, "Dengan cara apa kita meng hukum mati dia yang telah durhaka kepada Tuhannya?"

Terjadilah kesepakatan. Mereka memasukkan raja ke dalam tungku besar. Kepalanya ditutupi. Mereka menyalakan api dibawah tungku tersebut.

Ketika api semakin memanas, raja memanggil-manggil tuhannya. Tuhan raja itu bukan Allah.

"Wahai Lata, Hubal, Uza. Selamatkan aku. Aku selalu mengusap kepalamu wahai Hubal dan selalu melayanimu."

Setiap ia minta perlindungan, api semakin bertambah panas. Sadar bahwa yang ia sembah tak bisa lagi menolong, ia putus asa. Lalu kembali kepada Allah.

Dari dalam bejana ia menyeru "LAA ILAAHA ILLALLAH

MUHAMMADURRASULULLAAH." Seketika Allah menurun kan hujan dari langit yang mampu memadamkan api. Angin ber tiup sangat kencang dan menerbangkan bejana tersebut ke awang awang. la terus merapal LAA ILAAHA ILLALLAAH, MU HAMMADURRASULULLAAH, hingga tak terlihat lagi oleh mata. Angin tersebut melemparkannya ke dalam satu kaum yang belum mengenal Allah Ta'ala.

Seketika kaum itu mengambil tungku tersebut dan mem bukanya. Raja keluar dari dalamnya.

"Siapakah kamu ? Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya mereka.

"Saya adalah seorang Raja."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline