Gedung Papak alias Museum Bekasi. Museum yang memiliki sejarah tersendiri bagi rakyat Indonesia terutama Jawa barat. Museum ini didirikan sekitar tahun 1930-an bernama Lee Guan Chin diatas tanah seluas 1,5 Hektar dengan luasnya mencapai 2.500 meter persegi.
Museum ini memiliki arsitektur dengan gaya yang popular pada masanya. Maka tak heran apabila bentuk museum serupa dapat dijumpai di daerah lain seperti di kota Tua Jakarta atau di tanggerang, bogor, semarang hingga kudus.
Zaman dahulu, Gedung merupakan rumah dan kata Papak berasal dari istilah pak-pak yang berarti rumah yang atapnya dibuat rata tak menggunakan genteng, Hal tersebutlah yang menjadi branding mark atau ciri khas Gedung Papak.
Kebaikan Saudagar Kaya Lee Guan Chin kepada masyarakat Bekasi pada masa penjajah Jepang menjadikannya menyerahkan Gedung Papak secara sukarela kepada Kyia Haji Noer Alie yang sekarang dikenal sebagai Pahlawan Nasional. Pada masa itu, K.H Noer Ali menjadi pimpinan gerakan revolusi di Bekasi dan pada akhirnya gedung tersebut dijadikan markas perjuangan rakyat Bekasi.
Sebagai daerah pertahanan, Bekasi memiliki beribu-ribu nilai sejarah dalam melawan penjajah dan Gedung Papak merupakan salah satu dari banyak tempat yang jadi saksi bisu Perjuangan Rakyat Bekasi.
Seusai perang, gedung papak diambil alih oleh pemerintah daerah dan menjadikannya sebagai rumah dinas Bupati/Walikota mulai tahun 1982. Sejak tahun 2004, Pemkot Bekasi menjadikan gedung tersebut sebagai tempat Musholla dan gudang.
Kini terdengar berita gedung yang berhiaskan keramik hijau nan bersejarah tersebut akan dijadikan Museum Digital, Museum digital ini ditujukan akan menjadi pusat Informasi dan edukasi pemuda-pemudi Bekasi.
Pada keterangan pers-nya Wakil Walikota Bekasi H. Ahmad Syaikhu mengatakan "Rencananya museum ini akan dijadikan museum sejarahnya Bekasi, dimana dahuluMuseum ini saksi sejarah dari perjuangan KH. Noer Alie. Nanti museum ini dilengkapi sarana digital seperti layar digital, computer.
Jadi untuk mengetahui sejarah orang-orang yang kesini tinggal klik aja". Syaikhu juga meyakinkan bahwa bangunan akan diperbaiki tanpa mengubah bangunan aslinya. Semoga Tempat bersejarah ini, akan tetap memiliki nilai sejarah dan tetap menjadi sebuah ikon perjuangan rakyat Bekasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H