Langsung saja deh Yth Admin,
Pertama kali bergabung di Kompasiana, saya memang tidak membaca Terms and Conditions terlebih dahulu. Saya tertarik untuk membaca itu ketika pertama kali posting, Yth Admin mengatakan bahwa Admin telah menghapus gambar yang saya masukkan ke dalam tulisan. Itu terjadi karena memang saya tidak mencantumkan sumber gambar itu. Saya menerima itu dengan rendah hati. Itulah pertama kali saya membaca Terms and Condition (TOC).
Dalam TOC terdapat Ketentuan Layanan dan Ketentuan Konten. Kompasianers dapat membaca kembali TOC itu jika lupa. Namun, memang ada beberapa kompasianer yang kadang kurang patuh. Contohnya ada beberapa hal:
- Dilarang Membuat Judul dengan HURUF KAPITAL. Apakah ada kompasianer yang baru membaca aturan itu? Saya masih melihat beberapa kompasianer yang menggunakan huruf kapital dalam membuat judul.
- Kompasianer dilarang menyerang, menghina, dan atau menjatuhkan karakter atau pribadi Kompasainer lain dengan cara dan tujuan apapun. Akhir-akhir ini banyak tulisan yang menyerang dan menjatuhkan sesama kompasianer. Entah tujuannya apa, ini sudah melanggar TOC lho...
- Kompasianer dilarang memperdebatkan dan/atau mempertentangkan ajaran agama tertentu, meliputi keyakinan dan ritual keagamaan. Konten terkait agama dan segala perdebatannya akan langsung dihapus. Nah, ini lagi ngetrend nih. Artikel yang digunakan untuk menambah kekayaan pengetahuan soal agama sih kayaknya nggak akan dihapus. Karena jelas di sini yang dilarang adalah yang MEMPERDEBATKAN dan/atau MEMPERTENTANGKAN. Kalau ini jelas nggak boleh.
- Admin tidak melakukan pengawasan terhadap Konten sepanjang waktu. Kompasianer diminta ikut serta mengawasi dan memonitor Konten di Kompasiana dengan menggunakan fitur pelaporan konten (baik tulisan, gambar maupun komentar). Ini peran masyarakat kompasiana tuh, yang kudu bahu membahu mbantu admin menyaring tayangan yang nggak sesuai dengan TOC.
- Kompasianer juga bisa melaporkan Kompasianer lain yang dianggap mengganggu kenyamanan dan atau melanggar Ketentuan Layanan dengan menggunakan fitur 'Laporkan Kompasianer' yang tersedia di setiap Halaman Profil (www.kompasiana.com/namapengguna). Oh iya Yth Admin, link ini tidak berlaku lagi ya? Baik kalo diupdate lho...
Nah, itu hanya cuplikan-cuplikan kecil yang saya ambil dari TOC. Adapun tulisan ini muncul karena keprihatinan saya terhadap fenomena yang terjadi akhir-akhir ini yang muaranya mengarah pada pelanggaran TOC oleh Admin.
Namun saya juga menyoroti kinerja Admin. Jelas bahwa di kententuan layanan, Admin memiliki hak menghapus Konten yang melanggar ketentuan, menyunting konten, mengatur waktu penayangan konten, melayangkan peringatan, dan memblokir akun. Namun saya merasa bahwa admin masih belum optimal dalam menjalankan TOC tersebut.Lolosnya beberapa postingan yang melanggar TOC memperlihatkan kurang optimalnya kinerja Admin. Saya harap judul saya di atas menyemangati Yth Admin agar bekerja lebih optimal.
Soal Pelaporan Komentar
Saya sendiri pernah beberapa kali melaporkan komentar yang melecehkan SARA. Namun tidak kunjung ada tanggapan. Saya sendiri bertanya-tanya, berapa kali Admin membaca laporan tersebut? Saya sendiri baru saja melaporkan komentar yang jelas-jelas menghina agama. Ini saya munculin di bawah ini. Kita lihat saja hasilnya.
[caption id="attachment_194419" align="aligncenter" width="647" caption="Sumber: MyComputer yang pernah saya laporkan. Saat ini masih bertengger di salah satu link di kompasiana."][/caption]
Penutup
Saya memakumi point nomer 4 di atas bahwa Yth Admin tidak mengawasi konten sepanjang waktu. Tapi saya berharap bahwa Yth Admin konsisten dengan TOC yang telah Kompasiana dan Admin sendiri buat. Salam semangat untuk Yth Admin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H