Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Baby Sitter

Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Baby sitter berasal dari bahasa Inggris “baby”yang artinya bayi sementara“sitter”pengasuh, jadi baby sitter yaitu pengasuh bayi atau orang yang mengasuh bayi. Tidak hanya bayi, tetapi juga anak-anak mulai dari umur 1-8 tahun pun ada yang dititipkan kepada baby sitter. Pada umumnya baby sitter berasal dari kaum perempuan yang pengangguran. Mereka biasanya mendatangi langsung rumah yang memerlukan jasa mereka tersebut, namun ada juga orang tua yang mengantarkan anaknya ke rumah orang yang akan menjadi pengasuh tadi.

Pada zaman sekarang banyak orang tua terutama yang tinggal di daerah perkotaan menggunakan jasa baby sitter. Mengapa begitu? Karena orang tua yang tinggal di daerah perkotaan merupkan pekerja dan cenderung memiliki banyak aktivitas di luar rumah. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya penggunaan jasa baby sitter. Selain faktor di atas ada banyak faktor lain yang menyebabkan sebagian orang tua lebih memilih menitipkan anaknya ke baby sitter daripada diasuh sendiri. Namun faktor kesibukan orang tua lah yang paling sering ditemukan yang menjadi alasan para orang tua yang menggunakan jasa baby sitter. Banyaknya yang menggunakan jasa baby sitter, mengakibatkan semakin bertambah pula jumlah baby sitter di berbagai daerah.

Pada kenyataannya, ada dampak positif dan negatif dari jasa baby sitter itu sendiri. Dampak positifnya beban orang tua bisa terkurangi karena ada baby sitter yang membantu dalam mengasuh anak. Namun selain dampak positif, ternyata jasa baby sitter mempunyai dampak negatifnya juga loh. Pertama, anak menjadi lebih dekat bahkan lebih sayang kepada baby sitter dibanding kepada orang tuanya sendiri. Mengapa tidak? Apabila anak setiap hari selalu bersama baby sitter, maka tidak menutup kemungkinan anak tidak akan mengenali orang tuanya lagi. Dampak kedua, anak akan merasakan kurangnya kasih sayang dari orang tuanya sendiri. Dan dampak selanjutnya, kekerasan akan dialami bayi atau anak yang dititipkan kepada baby sitter. Di zaman sekarang tidak ada yang tidak mungkin. Tidak semua orang mempunyai sifat maupun moral yang baik, begitu pula dengan yang namanya baby sitter. Sebagian baik, tapi tidak semua dari mereka baik.

Presepsi tersebut didukung dengan beberapa kasus yang melibatkan baby sitter akhir-akhir ini. Banyak kasus penculikan terhadap anak, dan setelah diselidiki ternyata penculikan tersebut dilakukan oleh baby sitternya sendiri. Susah dipercaya memang, namun itulah yang terjadi pada kenyataannya. Ada lagi kasus seorang baby sitter yang tega melakukan kekerasan terhadap anak asuhannya. Dan lagi-lagi hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua si anak.

Orang tua seharusnya bisa mengetahui mana yang terbaik buat anaknya. Bila ingin mempercayakan anaknya kepada seorang baby sitter, hendaknya orang tua mengetahui secara jelas mengenai identitas baby sitter tersebut. Alangkah baiknya jika baby sitter merupakan orang terdekat ataupun keluarga sendiri. Namun lebih baik lagi kalau anak diasuh oleh orang tua sendiri bukan baby sitter. Agar anak bisa mendapatkan kasih sayang seutuhnya dari orang tua sendiri bukan dari orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline