Lihat ke Halaman Asli

Filipus PanditoFS

Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

Pertemuan yang Singkat: Sembunyi di Balik Bayang-bayang Kerinduan

Diperbarui: 11 Agustus 2023   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Rindu adalah hadiah terindah dari sebuah perpisahan. Setiap perjumpaan selalu berakhir dengan sebuah perpisahaan. Waktu terlalu singkat untuk aku dapat mengapresiasi hadirmu. Setiap kejadian dan peristiwa tidak terjadi secara kebetulan Tuhan berikan terhadap umatnya. Akan ada hikmah dan pelajaran dari sebuah perkenalan. Aku mencoba tuk menuliskan cerita pertemuan kita yang semoga kelak dapat membuat diriku tidak lupa dengan mu, gadis desa yang ku temui secara tidak sengaja di balai sederhana dikala dinginnya malam menyelimuti. 

Nona, di malam itu kamu sangat indah dengan sifat malumu, senyum manis yang kamu berikan kepadaku dibalut dengan sebuah pertanyaan-pertanyaan yang seakan bertanya padaku "siapa dirimu mas?". Kacamata merahmu menjadi saksi bahwa tatapanmu sangat tajam terhadapku. Pada saat itu aku memberanikan diriku untuk menyapa dan bertanya padamu. Bermodalkan basa-basi dan kepercayaan diri aku mencoba memulai pembicaraan, hal tersebut aku lakukan agar aku dapat mengenalmu lebih dalam lagi. Tanpa ragu kamu menjawab setiap pertanyaanku, perbincangan tersebut membuat kita berdua lupa akan waktu. 

Waktu satu bulan yang aku miliki merupakan waktu yang sangat singkat untuk sekedar ingin mengulik karakteristikmu. Aku tertarik untuk mempelajari kepribadianmu, kepribadian lugu dan pemalu itu membuat diriku tertantang. Banyak orang yang bilang mungkin aku hanya sebatas mengagumimu, tapi dengan tegas aku bisa bilang "tidak!", lantaran aku akan memberanikan diri untuk mencoba menemuimu entah di tempat dan waktu yang berbeda. Hal tersebut aku lakukan karena ada satu dua hal yang hendak aku sampaikan dan aku berikan kepada mu. 

Entah kenapa semenjak pertemuan dimalam itu, aku menjadi suka padamu, atau jangan-jangan aku hanya mengagumimu?. Ntahlah aku tidak peduli dengan semua itu. Seiring berjalannya waktu, beberapa bulan setelah kegiatan yang aku lakukan di desa selesai, bayang-bayangmu selalu muncul di mimpiku, selalu ada dirimu di benakku. Kehadiranmu membuat aku selalu mengingatmu. Apakah rasa suka ini akan beralih menjadi rasa cinta?. 

Suka adalah sebuah perasaan yang muncul ketika kita mengagumi seseorang, biasanya ketika kita suka dengan orang tersebut kita akan mulai memikirkan dirinya, mulai muncul rasa cemburu dan dia mulai muncul di mimpi kita. Sementara  cinta itu adalah bentuk pengorbanan atau dapat dikatakan cinta adalah manifestasi dari rasa suka. Ketika benih-benih cinta muncul, seseorang akan melakukan sebuah tindakan agar orang yang dia cintai merasakan bahwa dirimu itu ada. Saat ini bentuk dari tindakan pengorbanan tersebut kita kenal dengan istilah "effort". 

Aku sudah mulai masuk di fase dimana aku ingin melakukan tindakan pengorbanan tersebut. Tapi untuk melakukan effort tersebut aku masih ragu, keraguan tersebut muncul atas dasar skeptis ku kepadamu. Aku masih bertanya-tanya apakah ada orang lain yang mengisi hatimu. Jika ada bolehkah aku ikut berkompetisi untuk merebutkan perasaanmu itu nona?. "Perompak bisa saja membakar kebun bunga, tetapi perompak tidak bisa menahan tibanya musim semi".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline