Jika anda memulai untuk melakukan penelitian kualitatif, ada banyaknya sekali metode analisis kualitatif yang tersedia dan mungkin sedikit membingungkan. Dalam postingan ini, kita akan membongkar topik mengenai Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika . Disini kita juga akan membahas mengenai analisis naratif khususnya dalam pendidikan matematika lebih dalam, metode pengumpulan data, mempertimbangkan manfaat, kelebihan dan kekurangan, mempelajari langkah-langkah analisis naratif, serta contoh penelitian naratif dalam Pendidikan matematika.
A. Analisis Naratif
Apa itu Analisis Naratif?
Analisis naratif merupakan metode penelitian yang berguna untuk memahami suatu teks berdasarkan narasi atau cerita yang dituturkan. Narasi-narasi yang dimaksud dapat dimisalkan sebagai novel, dongeng, cerpen, catatan sejarah, autobiografi, dan lain-lain. Bentuk riset dari teknik ini dapat berupa story telling yang dapat menggunakan beberapa pendekatan seperti menguraikan peristiwa, narasi kehidupan, evolusi program, dan lainnya. Adapun unsur pokok dalam teknik analisis naratif antara lain alur cerita yang meliputi bagian awal, tengah dan akhir. Cerita ditulis melelu proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu secara langsung dengan pelaku melelui wawancara.
Gaya naratif itu sendiri merupakan kekuatan dari riset kualitatif, tekniknya sama dengan bentuk story telling dimana cara penguraian yang mengaburkan batas-batas fiksi, jurnalisme dan laporan akademis, "narratives in story telling modes blur the lines between fiction, jurnalism and scholarly studies". Inti dari metode ini adalah kemampuannya untuk memahami identitas dan pandangan dunia seseorang dengan mengacu pada cerita-cerita (narasi) yang didengarkan ataupun tuturkan di dalam aktivitasnya sehari-hari.
Contoh analisis naratif antara lain penulisan autobiografi, biografi, kisah kehidupan dan Sejarah, etnografi yang berpusat pada seseorang, laporan ilmiah, etnobiografi, ingatan atau kenangan yang dikenal luas, dan lain-lain.
B. Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika
Analisis naratif dilakukan dalam berbagai disiplin keilmuan, termasuk sastra kritik, sejarah, filsafat, teori organisasi, dan sosial ilmu pengetahuan. Dalam ilmu sosial, analisis naratif dipelajari oleh para antropolog, SOCI-ologists, psikolog, dan pendidik. Desain penelitian naratif ditinjau secara luas dalam bidang pendidikan baru pada tahun 1990.
Tokoh pendidikan D. Jean Clandinin dan Michael Connelly untuk pertama kalinya yang memberikan tinjauan penelitian naratif dalam bidang Pendidikan. Tren atau kecenderungan mempengaruhi perkembangan penelitian naratif dalam bidang pendidikan. Cortazzi dalam Creswell mengemukakan tiga factor yan mempengaruhi analisis naratif. Pertama, sekarang ini ada peningkatan perhatian pada refleksi guru. Kedua, perhatian lebih ditekankan pada pengetahuan guru (apa yang mereka tahu, bagaimana mereka berpikir, bagaimana mereka menjadi profesional, dan bagaimana mereka membuat tindakan dalam kelas). Ketiga, pendidik mencoba membawa suara guru ke permukaan dengan memberdayakan guru untuk melaporkan tentang pengalaman mereka
Analisis naratif dalam pendidikan matematika sendiri merupakan pendekatan yang menggunakan cerita atau narasi untuk memahami dan mengevaluasi pengalaman belajar matematika. Ini melibatkan menggali cerita siswa, guru, dan interaksi mereka dengan materi pelajaran matematika untuk mendapatkan wawasan tentang proses pembelajaran dan pengajaran. Analisis naratif dalam pendidikan matematika menawarkan pendekatan yang holistik dan manusiawi untuk memahami proses pembelajaran dan pengajaran. Dengan mengintegrasikan cerita ke dalam analisis pendidikan, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih kaya dan mendalam yang mungkin tidak terjangkau melalui metode penelitian tradisional.
C. Aspek Utama Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika
Berikut adalah beberapa aspek utama dalam analisis naratif dalam pendidikan matematika:
1. Pengalaman Pribadi Siswa
Melalui narasi, kita dapat memahami bagaimana siswa memandang dan mengalami pembelajaran matematika. Ini melibatkan mendengarkan cerita mereka tentang tantangan, keberhasilan, dan bagaimana mereka memecahkan masalah matematika. Cerita-cerita ini membantu mengungkapkan sikap, keyakinan, dan pemahaman siswa tentang matematika.