Lihat ke Halaman Asli

Keterbukaan pada Pengalaman

Diperbarui: 31 Mei 2017   09:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seseorang yang tidak  terhambat oleh syarat-syarat penghargaan, bebas untuk mengalami semua perasaan dan sikap. Tidak satupun yang harus dilawan olehnya, karena tidak satupun ada yang mengancam. Jadi, keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensif. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan dari luar disampingkan ke system saraf organisme tanpa distorsi atau rintangan. Orang yang demikian mengetahui segala sesuatu tentang kodratnya; tidak ada segi kepribadian tertutup. Itu berarti bahwa kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya mau menerima pengalaman yang diberikan, tetapi juga dapat menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Sebaliknya, kepribadian orang yang defensive, yang beroperasi menuntut syarat-syarat penghargaan adalah statis, bersembunyi dibelakang peranan-peranan, dan tidak dapat mengetahui pengalaman-pengalaman tertentu.

Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional”, yang artinya bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negatif (misalnya kegembiraan atau kesusahan), dan mengalami emosi-emosi itu lebih kuat dari pada orang yang defentif.

Semoga Bermanfaat…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline