Pada produk kosmetik, label halal menunjukkan produk yang terbuat dari bahan yang tidak mengandung unsur haram. Bahan yang diduga mengandung unsur haram dalam kosmetika adalah elastin, ekstrak plasenta dan kolagen.
Hal ini karena bahan-bahan tersebut mungkin berasal dari bahan-bahan hewani atau bagian-bagiannya yang tergolong haram dalam Islam. Kehalalan kosmetik juga ditentukan oleh proses pembuatannya.
Meski menggunakan bagian hewan yang tergolong halal, Anda tetap perlu memastikan bahwa hewan tersebut diperlakukan sesuai syariat Islam. Begitu pula dalam pengujian produk.
Ketika dilakukan pada hewan, kosmetik dinyatakan halal jika pengujian tersebut tidak dilakukan dengan maksud untuk melukai atau membunuh mereka. Islam melarang penyiksaan terhadap segala bentuk binatang.
Di Indonesia, label halal kosmetik diterbitkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Lembaga Pangan, Obat, dan Kosmetika MUI (LPPOMUI). Badan ini bekerja sama dengan Badan Pengawasan Pangan Pemerintah (BPOM). Sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor: 26 Tahun 2013 yang menetapkan Fatwa tentang standar kehalalan produk kosmetika dan penggunaannya.
Di Indonesia, sejak tahun 2017 pemerintah awalnya hanya mengharuskan makanan saja yang dilabeli halal.
Namun mulai 2018 dan 2019 peralatan mandi dan obat-obatan sudah harus disertifikasi oleh MUI. Berikut beberapa contoh kosmetik yang sudah halal di Indonesia
1. Wardah Cosmetics
Brand kosmetik yang dinaungi oleh PT Paragon Technology and Innovation (PTI) ini sudah menerima sertifikat halal sejak tahun 1998.
2. Sariayu
Sudah berdiri hampir lima dekade, produk-produk kecantikan dari Sariayu baru mengantongi label halal pada tahun 2012 lalu.