Lihat ke Halaman Asli

Fila Rachmad

Seorang mahasiswa yang menekuni kepenulisan

Naturalisasi Menuai Kontradiksi?

Diperbarui: 24 Januari 2022   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source: Instagram @sandywalsh

Naturalisasi merupakan sebuah proses pemindahan kewarganegaraan dari penduduk asing menjadi warga negara tertentu. Biasanya naturalisasi di setiap negara memilikki aturan yang berbeda-beda. Indonesia sendiri kini sudah tak asing dengan naturalisasi terutama di bidang sepak bola.

Pasca kekalahan Indonesia di ajang Piala AFF 2020 atas Thailand semakin gencar rumor bahwa akan ada beberapa pemain yang akan dinaturalisasi oleh PSSI. Indonesia sendiri sebenarnya tampil baik dalam ajang Piala AFF, dengan menurunkan banyak pemain muda hingga menyabet runner up bukanlah sebuah hal yang dapat dibilang mudah.

Shin Tae Yong merekomendasikan 4 pemain Eropa yang memilikki garis keturunan Indonesia. Sandy Walsh (Belgia), Jordi Amat (Spanyol), Meet Hilgers (Belanda), dan Ragnar Oratmangoen (Belanda) merupakan nama-nama yang direkomendasikan oleh Shin Tae Yong.

Namun program naturalisasi ini mendapat banyak kontra dari berbagai pihak, salah satunya dari Anggota Exco PSSI Haruna Soemitro. Dikutip dari wawancara Haruna Soemitro dalam podcast dengan JPNN.com Haruna mengatakan bahwa tidak setuju dengan naturalisasi.

"Saya termasuk rezim yang tidak setuju naturalisasi. Kenapa? Saya selalu berdebat urusan naturalisasi. Ambil contoh. Apa yang dihasilkan dari naturalisasi selama ini? Mulai dari era Cristian Gonzales sampai rombongan Greg Nwokolo dan Victor Igbonefo," Kata Haruna.

Jelas pernyataan Haruna menuai banyak kontroversi sebagaimana kita tahu bahwa masyarakat banyak yang mendukung program Shin Tae Yong termasuk naturalisasi. Kita tahu sendiri bagaimana pertahanan Timnas saat ajang AFF 2020 hampir selalu kebobolan dalam setiap laga. Oleh karena itu kita setidaknya membutuhkan pemain naturalisasi untuk menambal lubang tersebut.

Selain itu pemain naturalisasi juga dapat menjadi mentor bagi pemain muda. Hal ini justru bagus bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Para pemain muda akan termotivasi setidaknya untuk bermain di luar negeri serta menimba ilmu sebanyak-banyaknya.

Nama-nama mulai Egy Maulana Vikri, Witan Sulaiman, hingga Asnawi Mangkualam yang sudah berkarier di luar negeri. Perlu diapresiasi bahwa pemain muda tersebut mau bermain di luar negeri dan tidak nyaman di kompetisi internal kita.

Egy Maulana Vikri sendiri bisa dibilang menjadi andalan di klubnya yaitu FK Senica. Egy sendiri sering tampil menjadi starter dan sudah berkontribusi mencetak 2 gol bagi klubnya.

Bayangkan bila pemain muda kita termotivasi atas datangnya pemain naturalisasi untuk bermain di luar negeri. Paling tidak 7-8 pemain yang akan berkarier di luar negeri akan sangat membantu timnas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline