Pada hari saat saya menulis ini saya dihadapkan dengan berbagai rutinitas kesibukan dan berbagai tugas yang harus saya hadapi. Saya merasa bahwa hari ini sangat melelahkan apalagi ada kelas tambahin yang diadakan setelah Jumatan. Namun saya tetap melakukan aktivitas di hari ini dengan seneng dan hanya pikiran positif yang ada.
Di pagi hari saya mendapat penugasan pengabdian kepada masyarakat yang mengharuskan saya berbagi kepada warga sekitar saya. Berhubung Bapak saya rutin membagikan nasi setiap Jumat, jadi saya memanfaatkan momen itu untuk melakukan penugasan.
Setelah berbagi saya harus mengikuti kelas, yang dimana saya menonton teman saya yang sedang presentasi. Tentu saja bosan dan jenuh saat itu dimana memikirkan tugas yang tak kunjung usai.
Pasca kelas, saya bersiap untuk Sholat Jumat karena waktu sudah menunjukkan pukul 11. Disaat saya berangkat ke masjid saya berpikir bahwa hari ini adalah hari yang melelahkan.
Sesampainya di masjid dan mendengarkan khutbah saya berdoa bahwa ada kejadian yang bisa membuat saya semangat dalam menjalani hari yang berat ini.
Sepertinya doa saya terdengar, betul saja pasca Jumatan memang akan dibagikan nasi bungkus atau semacamnya. Saya yang sedari awal tidak berniat untuk mengambil karena tidak mau berebut hanya duduk di masjid sembari menunggu pintu keluar sepi. Sementara yang lain berebut nasi mulai dari anak kecil hingga orang dewasa semuanya ingin mendapatkan nasi.
Saya duduk dan mendengar doa Imam sampai usai dan sebenarnya tidak berharap mendapatkan nasi. Namun, takdir berkata lain tiba-tiba pengurus masjid membagikan nasi kotak bukan nasi bungkus seperti biasanya tepat di tempat saya duduk. Lalu saya diberi 1 sebelum yang masih ada di masjid dipersilahkan untuk mengambil.
Saya merasa bahwa hari ini langsung berubah menjadi hari yang menyenangkan. Allah tahu bagaimana membuat bahagia hamba-Nya walaupun dengan kejadian yang tidak pernah kita duga. Dari kejadian ini saya belajar bahwa rejeki memang tidak akan tertukar bila sudah menjadi ketetapannya.
Dari cerita ini saya hanya ingin berpesan bahwa sejauh apapun perjuanganmu bila Allah telah memiliki ketetapannya sendiri maka tidak akan bisa dirubah.
Sedangkan manusia hanya berikhtiar dan tawakkal agar mendapat yang terbaik dari Allah. Karena yang namanya rejeki tidak akan tertukar walau manusia hanya berdiam diri sekalipun jika memang rejekinya maka tetap akan rejekinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H