Lihat ke Halaman Asli

Fiksiana Community

TERVERIFIKASI

Komunitas pecinta fiksi untuk belajar fiksi bersama dengan riang gembira

Sejarah Fiksiana Community

Diperbarui: 16 Agustus 2024   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa member suka bertanya, "Gimana sih sejarah FC?"

Sinih saya kasih tau sekarang.

Fiksiana Community, grup Facebook tempat berkumpulnya para pecinta fiksi Kompasiana. Grup tersebut saya dirikan dengan tujuan mengumpulkan pecinta dan penulis fiksi di Kompasiana. Bisa dibilang bahwa berdirinya grup tersebut awalnya hanya untuk iseng semata, hiburan saja, untuk meneruskan grup pendahulunya yang telah saya tutup, yaitu group Malam Prosa Kolaborasi, yang ketika itu dibuat untuk memfasilitasi para peserta event Prosa kolaborasi yang kami adakan.

Mari saya ajak Anda sekilas menggelinding ke tahun 2011 untuk melihat sejarah FC (Fiksiana Community).

Jauh sebelumnya, tahun 2011 para pecinta fiksi di Kompasiana merasa prihatin dengan jarangnya tulisan fiksi yang dijadikan headline oleh admin. Bila Anda adalah Kompasianer jaman itu, maka Anda pasti akan melihat pergantian headline di kanal fiksi bisa seminggu sekali, empat hari sekali, delapan hari sekali. Sangaaat lama. Bisa dilihat donk bedanya HL jaman dulu dan sekarang? LOL.
Kemudian emak-emak dari Kampung Fiksi yang diprakarsai Miss Ge, Mbak Winda, Inge, dan teman-teman lain para Kompasianer JADUL membuat gebrakan yang diberi nama "Hari Fiksi".

Malam itu bulan Maret tanggal 4 tahun 2011. Dalam semalam kami para pecinta fiksi mengadakan demo di Kompasiana dengan menghujani Kompasiana dengan tulisan fiksi. Edannya bahkan yang biasanya hanya berkutat di tulisan politik pun ikut pula meramaikan pesta fiksi tersebut. Termasuk saya.

Jaman itu saya tak tertarik dengan fiksi. Bagi saya, fiksi merupakan sebuah kecelakaan. (Pelarian akan kanal agama yang diberantas.) Jaman itu saya lebih suka baca tulisan Erianto Anaz, Kompasianer legendaris yang terkenal dengan kegilaanya akan cara pandangnya tentang agama. Saya juga lebih suka menulis tentang isu politik, sosial dan budaya (termasuk di dalamnya agama). Dulu ada kanal agama, yang selalu ramai dan bikin kaum fanatikun panas dingin. Ooh God, kenapa jadi ngomongin diri sendiri?

Kembali ke "Hari Fiksi". 

Pada malam itulah sejarah tercatat. Headline fiksi yang sudah berhari-hari tak terganti kemudian digeser oleh Pipi Merah Jambu-nya Granito Ibrhahim. Yeaaaaah! Berhasil!

Kita semua juga kompak untuk memberikan vote ke semua tulisan fiksi yang tayang malam itu. Supaya kolom "ter-ter-an" dikuasai tulisan fiksi. Jadi, boleh dibilang para pecinta fiksi saat itu nongkrong di tempat yang sama, yaitu kanal fiksi (Dulu belum ada Fiksiana). Untuk sekadar membaca dan memberikan vote ke semua tulisan. Jadilah kolom "ter-ter-an" dipenuhi karya-karya fiksi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline