Lihat ke Halaman Asli

Judi Bikin Kaya? Mustahil

Diperbarui: 10 Oktober 2017   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Maysir', mungkin kata tersebut masih terdengar asing bagi sebagian dari  umat muslim khususnya yang berada di wilayah tanah air, namun bagaimana dengan kata 'judi'? pastinya mayoritas masyarakat pribumi sudah mengetahui makna dari kata yang satu ini. Kata tersebut memang sangat familiar di telinga kita, dikarenakan dampak yang di dapatkan oleh seseorang yang melakukan perbuatan sejenis ini.

Salah satu hal yang memperkenalkan kata judi juga dari sebuah lagu yang  diciptakan oleh sang Raja dangdut Rhoma Irama dengan judul yang sama yaitu 'judi' lagu tersebut membuat siapa saja yang belum mengenal apa itu judi, menjadi tahu akan kerugian yang didapatkan ketika melakukan hal tersebut.

Sebagaimana yang kita ketahui, Judi merupakan suatu perbuatan yang haram hukumnya bagi umat muslim dikarenakan perbuatan tersebut pada intinya adalah untuk memperoleh sesuatu dengan cara yang sangat mudah bahkan tanpa bekerja dengan mengandalkan faktor keberuntungan sebagai patokan utama. Hal ini sangat bertentangan dengan dengan hukum dalam islam yang pada intinya ketika kita akan menjalankan sesuatu haruslah dengan ikhtiar/berusaha dan dibarengi dengan do'a, sedangkan masalah hasil dari usaha tadi kita serahkan semuanya kepada Allah SWT.

Jika kita bandingkan konsep (berusaha + Do'a) dengan (Judi) kedua hal tersebut sangatlah bertolak belakang dikarenakan hasil dari berusaha dan do'a tersebut akan sangat tersasa sekali hasilnya dan orang tersebut akan cenderung untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. lain halnya dengan berjudi yang mengedepankan faktor keberuntungan dengan hasil yang tidak pasti dan cenderung akan mengalami banyak kerugian pada akhirnya, orang yang berjudi tersebut juga tidak akan pernah terlintas di dalam fikirannya untuk bersyukur kepada Allah, malah perbuatan yang seperti ini cenderung akan menuntun kita kepada jalan kesesatan seperti percaya kepada selain Allah, contohnya seperti percaya dengan azimat yang diberikan oleh seorang dukun yang dia percayai bahwa azimat tersebut dapat memberikan keberuntungan dalam setiap aksi perjudiannya.

Di dalam Al-Qur'an maupun dalam Hadits, dikatakan kalau Judi merupakan suatu perbuatan haram dan yang sangat dibenci oleh Allah SWT dikarenakan hal tersebut sama saja dengan mendzolimi diri sendiri, kok bisa? Alasannya terletak pada dampak yang akan di dapat ketika kita mulai berjudi, kalu kita cermati lebih dalam, pada saat seseorang melakukan tindak perjudian, pasti akan ada salah satu orang maupun oknum yang mencoba untuk berbuat curang, ketika ketahuan jika berbuat curang seperti itu pastinya akan berujung dengan perkelahian yang berkemungkinan akan memakan korban jiwa, belum lagi ketika kalah dalam hal perjudian, dan kita sedang dalam posisi tidak memiliki sepeser uang pun, hal ini akan menimbulkan inisiatif yang buruk yaitu mencuri.

Banyak ayat tentang pelarangan atas Maysir atau judi tersebut, salah satunya yang terdapat pada surat Al-Maidah ayat :3 yang Artinya.

"Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah,(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah Kefasikan"

            Banyak orang yang berkecipung di dunia perjudian percaya bahwa mendapatkan uang dalam perjudian itu merupakan jalan menuju keberuntungan, padahal keberuntungan tidak akan Allah berikan kepada orang-orang yang melakukan perbuatan yang sangat dibenci oleh Allah yang salah satunya adalah judi, Allah berfirman yang Artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) Khamar, berjudi,(berkorban untuk) berhala, mengundinasib dengan anak panah, adalah termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."(QS. Al-maaidah 5:90).

           Jadi dapat kita simpulkan bahwa berjudi itu tidaklah menguntungkan, namun malah menjauhkan keberuntungan itu sendiri, meskipun pada awalnya kita beruntung dalam menjalankannya, namun pada akhirnya kita akan rugi. Carilah nikmat Allah, carilah rezeki yang telah ditebarkan oleh Allah dengan cara atau jalan yang baik agar nikmat dan rezeki yang kita dapat akan baik pula, dan judi bukan jalan keluar bagi kita, karena inti dari nikmat adalah yang sesuai dengan apa yang kita kerjakan, karena Allah maha adil lagi maha bijaksana.

Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1996)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline